Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah persiapan menuju konser bertajuk ‘AETERNITAS’ yang menandai 36 tahun perjalanan musik KLa Project, grup band legendaris itu menggelar syukuran sederhana dengan prosesi potong tumpeng. Acara penuh kehangatan ini berlangsung pada Jumat, 25 Oktober 2024, disaksikan keluarga, kerabat, dan kru yang telah menjadi bagian dari perjalanan panjang KLa Project di industri musik Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari ini merayakan tumpengan ulang tahun KLa Project tanggal 23 Oktober tapi dirayakan di Istora tanggal 25," ujar Katon Bagaskara, vokalis KLa Project.
Potong Tumpeng Dihadiri Beberapa Tokoh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Syukuran tumpengan ini tak hanya menjadi momen intim bagi anggota band dan kru, tapi juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting. Tampak Mahfud MD, pakar hukum tata negara, hadir di tengah acara bersama Yenny Wahid, putri Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, yang turut memberikan dukungan bagi band yang terbentuk sejak 1988 ini. Doa bersama lalu dipimpin oleh Mahfud MD.
Bambang Pramono, Komisaris KLa Corp, juga turut hadir memberikan ucapan selamat. Di tengah sorak dan tawa, acara tersebut menjadi tanda dimulainya serangkaian perayaan yang berpuncak pada konser di Istora Senayan, Jakarta Pusat.
Menyambut AETERNITAS: Konser Nostalgia dan Jembatan Antar Generasi
Mengusung tema ‘Resonansi Regenerasi: Musik Abadi, Jembatan Antargenerasi’, konser 'AETERNITAS' dirancang bukan hanya untuk mengenang masa lalu, namun juga menyatukan generasi lama dan baru.
KLa Project, yang dikenal dengan karya-karya bergenre new wave dan progressive pop, berjanji akan membawa KLanese—sebutan bagi para penggemar setianya—menyusuri kenangan manis melalui lagu-lagu ikonik yang menjadi saksi perjalanan mereka di industri musik Indonesia.
Bagi Katon Bagaskara, Romulo Radjadin atau LiLo, dan Adi Adrian, angka 36 memiliki arti tersendiri. Dari bahasa Yunani, ‘Aeternity’ berarti keabadian, menggambarkan semangat band yang terus relevan melintasi dekade. Filosofi ini juga tercermin dalam perhitungan simbolik 3+6=9, yang dimaknai sebagai angka tertinggi.
Dengan konser ini, KLa Project ingin membuktikan bahwa karya-karya mereka tak lekang oleh waktu. Melalui konser perayaan ulang tahun ini, mereka juga bertekad merayakan setiap kenangan sekaligus memupuk resonansi lintas generasi.