Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seniman, Dewi Aditia kembali muncul setelah lama vakum. Kini lulusan dari Seni Lukis Institut Teknologi Bandung pada 2003 itu membuat pameran tunggal berjudul La Joie de Vivre \\ The Joy of Life. Acaranya berlangsung sejak 19 Mei - 12 Juni 2022 di Galeri Orbital Dago, Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seluruhnya ada 27 karya buatan Dewi yang mayoritas berupa lukisan bercat akrilik pada kanvas. Ukurannya beragam dari seluas setengah hingga satu meter persegi lebih. Dengan sapuan warna-warna terang dan kontras, gaya melukisnya seperti membuat kolase.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ceritanya tentang keseharian, ada beberapa tanggal penting yang dia titipkan, atau kata-kata yang seperti curcol di karyanya, seperti catatan harian,” kata kurator, Keni Soeriaatmadja, Sabtu, 21 Mei 2022.
Dewi menurutnya adalah rekan seangkatan yang tergolong dekat semasa kuliah di jurusan Seni Murni ITB. Karena kesibukannya, Dewi telah lama tidak berkarya. Dalam catatan Keni, rekannya itu vakum sejak sekitar 2012. “Akhir tahun 2021 lalu saya lihat dia mulai posting karya-karya lukisannya di media sosial,” ujar Keni.
Terhitung sejak 2020, Dewi kembali berkarya setelah merenovasi rumah dan membuat studio seni. Begitu produktifnya, sebagian karya lukisannya sampai harus dititipkan di rumah beberapa teman. “Dia hits banget pada awal 2000-an itu dengan gaya kolase, berbarengan dengan budaya subkultur Bandung,” kata Keni.
Karya lukisan Dewi Aditia dengan gaya seperti membuat kolase. Foto: Dok. Pribadi)
Semula ajakannya untuk menggelar pameran mendapat penolakan dari Dewi. Alasannya karena tidak percaya diri dan sudah lama tidak bergaul dengan dunia kesenian. Namun karena sudah ada karya-karya baru, Dewi akhirnya bersedia membuat pameran tunggal di Galeri Orbital Dago, Bandung.
Pada karya lukisan bergaya kolase itu, Dewi menggambar berbagai obyek, menyertakan potongan kalimat, dengan corak gambar yang cenderung naif. Finalis ajang Indonesian Asean Art Award 2003 itu pertama kali menggelar pameran tunggalnya pada 2004 yang berjudul Peppermint Lounge di Galeri Expatriart.
Selain itu, Dewi pernah mengikuti acara Fashion Show Iketeru Harajuku gelaran Japan Foundation di Jakarta pada 2006. Kemudian pada 2012 dia ikut pameran bersama Book Play di Bandung, serta Kedai Kebun Forum di Yogyakarta.
Menurut Keni, seniman perempuan memiliki siklus kekaryaan yang khas terutama dikaitkan dengan fungsi biologis dan sosial yang diembannya ketika ia terikat fungsi menjadi ibu. Kini Dewi Aditia mengajak siapa pun untuk menikmati hidup seperti yang ditampilkan pada kanvas dan seni serat berbahan kain juga benang.
ANWAR SISWADI
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.