Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Mbah Surip Meninggalkan Karya dan Jargon: I Love You Full dan Tak Gendong

Penyanyi fenomenal Mbah Surip meninggal pada hari ini, 4 Agustus, 12 tahun lalu. Jargon yang diingat lekat publik: I Love You Full dan Tak Gendong

4 Agustus 2021 | 13.56 WIB

TEMPO/ Gunawan Wicaksono
Perbesar
TEMPO/ Gunawan Wicaksono

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.Co, Jakarta - Mbah Surip, penyanyi fenomenal Indonesia. Tampilannya unik dengan rambut gimbal ala Bob Marley. Ia lahir pada 5 Mei 1949 di Mojokerto Jawa Timur dengan nama Urip Ariyanto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Mbah Surip mengaku memiliki ijazah SMP, SMEA, STM, bahkan dengan bergurau ia punya gelar Drs, insinyur dan MBA. Karir Mbah Surip selain sebagai penyanyi ia pernah memiliki pengalaman bekerja di bidang pengeboran minyak, tambang berlian, emas, dan lain-lain bahkan pernah bekerja di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania dan California. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Merasa nasibnya kurang baik, Mbah Surip mencoba peruntungan dengan pergi ke Jakarta. Di Ibu kota Jakarta, ia bergabung dengan beberapa komunitas seni seperti Teguh Karya, Aquila, seniman Bulungan, dan Taman Ismail Marzuki. Hingga pada satu ketika, Mbah Surip mendapat kesempatan untuk rekaman dan akhirnya meraih kesuksesan seperti sekarang. Ia terkenal dengan lagunya yang berjudul "Tak Gendong" serta jargonnya yang hits di kalangan masyarakat pada kala itu, yaitu "I Love You Full."

Lagu Tak Gendong diciptakannya pada 1983, saat Mbah Surip masih bekerja di Amerika Serikat. Menurutnya Filosofi dari lagu ini yaitu belajar hidup itu, yang digendong ya siapa saja, entah baik, galak, nakal, atau jahat. Menurutnya, seperti bus, tak peduli penumpangnya, entah itu copet, gelandangan, pekerja, ya siapa saja. Sebab, menggendong itu belajar hidup.

Dalam perjalanan musiknya Mbah Surip telah mengeluarkan beberapa album musik yang telah dimulai dari tahun 1997 di antaranya yaitu Ijo Royo-royo (1997), Indonesia I (1998), Reformasi (1998), Tak Gendong (2003), dan Barang Baru (2004). 

Pada 4 Agustus 2009, Mbah Surip  meninggal di umurnya yang ke-60 saat dalam perjalanan ke Rumah Sakit Pusat Pendidikan Kesehatan, Kramat Jati, Jakarta Timur. Mbah Surip dimakamkan di kompleks makam Bengkel Teater di Depok, Jawa Barat

VALMAI ALZENA KARLA 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus