Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seni

Memindahkan Venue Konser Dream Theater Seperti Bandung Bondowoso

Panitia pindahkan venue konser musik Dream Theater dari Candi Prambanan ke Stadion Kridosono tak mau timbulkan polemik

28 September 2017 | 23.00 WIB

Poster konser Dream Theater di Yogyakarta. BISNIS.COM
Perbesar
Poster konser Dream Theater di Yogyakarta. BISNIS.COM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO, Yogyakarta-Promotor Musik Rajawali Indonesia Communication harus memindahkan venue konser Dream Theater dari Candi Prambanan ke Stadion Kridosono Yogyakarta dalam waktu singkat. Padahal persiapan di Prambanan sudah lebih dari 70 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Puluhan truk dan truk kontainer harus dikerahkan untuk mengangkut peralatan dan panggung serta lampu yang sudah dipasang kemudian dibongkar kembali. Pemindahan lokasi konser grup rock progresif asal Amerika Serikat ini tak lepas dari protes para ahli arkeologi. Padahal, semua izin sudah dikantongi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami tidak mau mengundang polemik. Padahal izin sudah kami kantongi setelah presentasi empat kali di Direktorat Purbakala," kata Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia Communication di Hyatt Regency Hotel Yogyakarta,  Kamis, 28 September 2017.

Pemindahan alat-alat dan perlengkapan konser dalam waktu singkat diibaratkan seperti Bandung Bondowoso yang legendanya membuat seribu candi dalam satu malam. Kebetulan rencana pergelaran musik rock "JogjaROCKarta: International Rock Music Festival" semula akan digelar di Candi Prambanan pada 29-30 September 2017.

Anas menyatakan, soal pemindahan lokasi konser ini bukan lantaran takut. Hanya saja, panitia tak mau mengundang polemik. Karena kalau tetap digelar di Prambanan akan memunculkan citra buruk terhadap konser tersebut. Panitia menyayangkan protes dari para arkeolog yang baru muncul tiga hari menjelang konser.

"Surat protes itu viral, tanpa ada komunikasi dengan kami. Baru setelah itu saya ditelepon oleh ikatan ahli arkeologi Indonesia," kata Anas.

"Kami khawatirkan polemik ini akan jadi isu internasional sehingga menciptakan citra buruk JogjaROCKarta. Maka kami mengalah dan pindah," ia menegaskan.

Pemindahan lokasi konser ini, kata dia otomatis menimbulkan pembengkakkan biaya serta tenaga tim. Kondisinya panggung dan sound system sudah siap. Panggung utama pun sudah dikerjakan, kemudian harus mendadak dipindahkan.

Untuk memudahkan parkir di sekitar stadion, panitia bekerja sama dengan kepolisian. Kantung-kantung parkir sudah disiapkan. Bahkan untuk memudahkan calon penonton naik transportasi umum, panitia bekerja sama dengan penyedia jasa ojek dan taksi online.

Soal penjualan tiket, ia menyatakan hanya dibatasi sebanyak 7.500 tiket. Jumlah itu memang dibatasi atas permintaan managemen Dream Theater.  Di hari pertama, tiket sudah habis terjual. Sedangkan tiket di hari kedua masih tersedia.

Para pengisi acara sudah berdatangan di Yogyakarta. Vokalis Godless Ahmad Albar sebenarnya kecewa dengan pemindahan venue ini. Pihaknya terkejut dengan pemberitahuan mendadak terkait pemindahan lokasi konser.

"Saya agak kecewa karena perubahan itu dilakukan mepet waktunya.  Padahal kita seneng banget akan tampil di Prambanan. Sangat menyayangkan perpindahan ini," kata Ahmad Albar.

Namun, kata dia, meskipun merasa kecewa, tetap akan tampil maksimal. 10 hingga 11 lagu sudah disiapkan. Bahkan lagu dari album baru akan dinyanyikan. Tentu saja lagu yang akan dinyanyikan berbeda dengan yang disiapkan untuk pentas di Prambanan, dengan pertimbangan berbeda suasana.

Menurut dia, pemindahan venue konser ini membuat Indonesia kehilangan kesempatan untuk mempromosikan pariwisata di mata dunia. Jika konser diadakan di Candi Prambanan, tentu akan menarik media massa international untuk meliput dan memperkenalkan candi Hindu di Indonesia ini ke dunia. 

Vokalis Kelompok Penerbang Roket, Coky. Ia merasa bingung dan khawatir perpindahan tersebut akan membatalkan acara.  Untungnya, panitia sangat sigap dan bisa memindahkan venue dengan cepat.

Selama dua hari, selain Dream Teather, band Indonesia yang tampil dari siang hingga malam antara lain adalah  Godbless, Power Metal, Roxx, Pas Band, Burgerkill, Death Vomit, Something Wrong & Kelompok Penerbang Roket.

MUH SYAIFULLAH

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus