Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Berita Tempo Plus

Memuliakan <font color=#CC0000>Pensil dan Charcoal</font>

Sebuah pameran gambar besar-besaran berlangsung di Galeri Nasional, Jakarta. Karya-karya yang ditampilkan masih berkutat pada media konvensional. Membuka ruang perdebatan batas antara lukis dan gambar.

29 Juni 2009 | 00.00 WIB

Memuliakan <font color=#CC0000>Pensil dan Charcoal</font>
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada tradisi lama, gambar memang kerap diletakkan dalam ka­tegori kerja belum jadi. Atau setangkap gagasan yang dibekukan sementara dalam elemen garisgaris liar yang masih mentah, kelak diolah kembali menjadi lukisan, patung, desain produk, dan seterusnya. Pada 1980an dan 1990an, perupa Semsar Siahaan, Srihadi Soedarsono, Arahmaiani, Moelyono, Satya Graha, dan Persekutuan Seni Gambar Indonesia pernah memamerkan, secara tunggal dan bersama, seni gambar di Jakarta. Pameranpameran itu mencoba meletakkan gambar pada tradisi baru seni rupa: bukan sebagai sketsa dan karya kelas dua, melainkan sebagai proyek yang selesai, sebagaimana lukisan dan patung. Sayang, setelah gegapgempita pameranpameran itu, tak ada lagi kabar tentang seni gambar.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus