Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Mengenal Film Pusaka, Horor Baru Indonesia yang Diangkat dari Cerita Rakyat

Film Pusaka diangkat dari cerita rakyat yang melegenda, yakni kisah kutukan keras Empu Gandring.

13 Juli 2024 | 11.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Industri perfilman Indonesia kembali diramaikan oleh film bergenre horor. Mendapuk Rizal Mantovani sebagai sutradara dan Husein M. Atmodjo (Monji) yang digandeng sebagai penulis naskah, film MVP Pictures merilis film Pusaka yang diangkat dari salah satu cerita rakyat di Indonesia pada Kamis mendatang, 18 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Cerita rakyat merupakan bagian yang lekat dengan sejarah peradaban Tanah Air. Salah satu cerita rakyat yang melegenda dan kisahnya tidak lekang oleh zaman adalah tentang keris milik Empu Gandring yang dikatakan menyimpan kutukan untuk 7 keturunan Ken Arok. Amrit Punjabi, kepala produksi MVP Pictures yang memproduseri film ini, kisah kutukan keris tersebut akhirnya diangkat untuk diselipkan nilai-nilainya dan menjadi inspirasi utama pembuatan Pusaka.

Film Horor Pusaka dari Kisah Empu Gandring dan Kutukannya

“Satu hal yang ingin kita tonjolkan dari film ini adalah membuat film horor yang terinspirasi dari cerita rakyat, dalam hal ini kisahnya Empu Gandring,” ungkap Amrit dalam acara press screening dan konferensi pers yang diadakan pada Jumat, 12 Juli 2024. “Harapan kita, dari film ini, orang jadi ingin tahu tentang Empu Gandring atau tentang sejarah dan cerita-cerita rakyat yang lainnya." Hal ini juga untuk menunjukkan bawa cerita rakyat Indonesia itu keren.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rizal Mantovani menambahkan, saat membuat film horor, meski kisahnya diangkat dari cerita rakyat di masa lalu, ia justru menghadirkan suasana saat ini. "Jadi terjadinya pada orang–orang modern, orang-orang metropolitan,” ujar Rizal.

Salah satu sutradara spesialis film-film horor Indonesia itu menjanjikan film besutannya menawarkan sesuatu yang segar dan baru. "Premisnya adalah, cerita mengenai sekelompok orang sejawat, teman, sahabat, ada juga yang romantically involved, ,akak beradik, itu semuanya berjuang untuk hidup. Membunuh atau dibunuh, killed or be killed.”

Sinopsis dan Jajaran Pemain Film Pusaka

Film Pusaka mengikuti kisah tim pekerja dipimpin Nina (Shareefa Daanis), yang ditugaskan untuk memugar sebuah villa besar berisi koleksi benda antik hingga pusaka menjadi sebuah museum. Villa besar tersebut dimiliki kolektor bernama Risang Wisangko yang diperankan Slamet Rahardjo. Ia mewariskan villa besar miliknya tersebut kepada anaknya, Randi Wisangko (Bukie B. Mansyur) dan Bian Wisangko (Shofia Shireen ) dan meminta mereka menjadikannya sebuah museum sebagai permintaan terakhir sebelum kematiannya. 

Tim pekerja survei yang dipimpin Nina terdiri dari Hanna (Susan Sameh), David (Ajil Ditto), Sandra (Ully Triani), dan Ade (Ikhsan Samiaji). Kelimanya kemudian bertemu dengan Profesor Dirga (Joseph Kara) dan Mayang (Sahila Hisyam), sebagai arkeolog yang direkrut Randi Wisangko untuk membantu memudahkan proses survei. Akan tetapi, belum sempat memulai proses survei, seluruh tim yang bertugas justru mengalami kejadian tidak mengenakkan setelah tanpa sengaja melepas kutukan yang tersimpan di dalam sebuah barang pusaka berupa keris.

IMDB| TEMPO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus