Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seratus foto Herge superbesar dipajang di City Hall Brussel sepanjang Mei ini. Herge memang telah lama meninggal, tapi ulang tahunnya yang ke-100, 22 Mei lalu, dirayakan amat meriah oleh warga Brussel. Orang ingin mengenang seolah-olah ia masih bersama mereka. Ya, begitu banyak hadiah dipersembahkan kepada pencipta Tintin ini.
Bukan hanya masyarakat Brussel yang mengenangnya. Lihatlah, siang itu serombongan turis Jepang bergerombol di Museum Komik Brussel. Kinchi Nami, gadis 23 tahun, jepret sana jepret sini. Setiap detail patung Tintin, Profesor Calculus, dan Kapten Haddock yang berbaju astronot oranye dipotretnya. āSaya baca di koran Jepang kalau akan ada sejumlah perayaan menjelang 100 tahun Herge. Maka, saya bulan Mei ini berkunjung ke Brussel,ā katanya riang kepada Tempo.
Saat itu, tepat di hari kelahiran Herge, arsitek Christian de Potrzamparc meresmikan dimulainya proyek Museum Herge di Louvain La Neuve. Di kota Tournai, markas Casterman penerbit Tintin, juga akan diresmikan sebuah agora di tengah kota yang diberi nama PlacĆ© Hergemāsebuah area terbuka yang ditujukan untuk lokakarya komikus Belgia.
Pemerintah Belgia sendiri mengeluarkan koin edisi terbatas yang diproduksi hanya 100 ribu keping. Pemerintah Belgia juga meluncurkan 25 jenis perangko bergambar 25 sampul komik Tintin dalam 24 bahasa, dari bahasa aslinya (Prancis), Arab, Rusia, hingga Indonesia. Perangko-perangko ini hanya bisa dibeli tepat pada 22 Mei. āPerangko itu pasti habis. Ketika Tintin merayakan ulang tahun ke-60, pos juga mengeluarkan perangko edisi terbatas. Perangko itu habis di hari ketiga,ā kata Stevan Verhelst, seorang warga Brussel.
Dari semuanya, hadiah ulang tahun terindah mungkin adalah sebuah kontrak film. Sebuah kontrak yang sejak dulu diimpikan oleh Georges Remiānama asli Herge. Di hari perayaan itu, Steven Spielberg memastikan diri untuk membuat film tentang Tintin. Direktur Herge Studio, Nick Rodwell, mengatakan bahwa keputusan itu memang ada kaitannya dengan festival perayaan 100 tahun Herge. Rodwell adalah suami Fanny, janda Herge, pemegang hak cipta atas segala hal yang berhubungan dengan Tintin.
Keputusan itu sendiri adalah sebuah perjalanan panjang. Herge sekali waktu pernah mengirim lamaran berupa sketsa dan portofolio petualangan Tintin ke Walt Disney, tapi ditolak. Portofolio itu kembali ke si pengirim dilengkapi dengan permintaan maaf: āKami tidak berminat.ā Herge ingin suatu ketika Tintin bisa diangkat ke layar perak oleh sutradara yang dikaguminya, Steven Spielberg.
Pada 1982, mimpi itu hampir terwujud. Spielberg tertarik. Negosiasi dilakukan. Kontrak nyaris ditandatangani hingga Herge membaca salah satu klausul dalam kontrak tersebut: ada kemungkinan bukan Spielberg sendiri yang akan menyutradarai Tintin. Kontrak batal diteken. Negosiasi itu mendingin walau tidak berhenti. Herge meninggal setahun berikutnya. Ia pergi dengan membawa harapan itu.
Seperempat abad kemudian, Maret 2007, Herge Studio mengumumkan: negosiasi panjang itu akhirnya disepakati. Dreamworks sudah membeli hak untuk memfilmkan petualangan sang jurnalis berjambul. Seperti diumumkan di situs resmi Tintin, Steven Spielberg bersedia menyutradarai film itu. Tapi Spielberg tak sendirian. Ia akan bekerja sama dengan Peter Jackson. Jackson akan membuat tiga sekuel film untuk proyek ini. Sejak dulu Spielberg yang memang penggemar berat petualangan Tintin merasa belum sanggup menggarap Tintin. Spielberg mengaku belum menemukan formula yang tepat untuk memindahkan petualangan itu ke layar putih.
Keputusan untuk mengajak Peter Jackson juga adalah inisiatif Spielberg. āSaya tidak sanggup mengerjakannya sendiri,ā kata Spielberg seperti dikutip oleh majalah Variety. Tintin versi film kelak akan dibuat semi-animasi dengan proses pembuatan yang mirip pembuatan Gollum atau Smeagol pada The Lord of The Rings. Tapi, sampai saat ini Spielberg maupun Dreamworks belum bisa memastikan bagian yang mana dari ke-23 album Tintin yang akan difilmkan. Selain itu, ada sejumlah masalah yang harus diformulasikan, antara lain menyiasati selera Hollywood. Maklum, Tintin dalam petualangannya tidak pernah bersentuhan dengan perempuan. Tidak ada affair seperti James Bond atau pada umumnya petualang-petualang Hollywood.
Herge meninggal akibat leukemia pada 1983. Ketika mati ia telah menyelesaikan 23 petualangan Tintin, dan si Jambul ciptaannya ini telah menjelajahi hampir separuh bumi: dari ujung savana Amerika sampai daerah bersalju Tibet. Tintin adalah sosok wartawan yang pernah membuat ākagumā Jenderal de Gaulle. Sekali waktu kepada sastrawan Prancis Andre Malraux, de Gaulle pernah mengatakan bahwa satu-satunya rival internasionalnya hanyalah Tintin.
Herge pun pernah diundang oleh pemerintah Chiang Kai Shek di Taiwan. Mereka menyukai edisi Lotus Biru. Dalam edisi ini Herge membawa Tintin ke Cina, padahal ia belum pernah ke Cina. Seluruh pengetahuannya tentang Cina didapat dari seorang mahasiswa bernama Chang Chong Chen yang saat itu kuliah di Academie des Beaux-Arts di Brussel.
Tintin boleh dibilang seorang kosmopolitan. Meski selalu berkesan serius, ia mudah bergaul. Teman-temannya tersebar di berbagai belahan dunia. Dalam Tintin dan Picaros, ia berkawan dengan Jenderal Alcazar, seorang gerilyawan di Amerika Selatan yang berjuang dari hutan untuk menggulingkan jenderal fasis bernama Tapioka. Ia juga memiliki sahabat Indian, seorang Indian Arumbaya di Amerika Latin. Ia berteman dengan para syeikh terpandang di Arab. Ia bahkan berpesiar sampai ke bulan.
Dalam Penerbangan 714, pada 1966 ia mampir ke Indonesia untuk transit menuju Australia. Kini semua edisi Tintin sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kecuali Tintin di Rusia. Ini adalah awal petualangan Tintin. Masih digambar hitam-putih. Rusia saat itu tengah hangat-hangatnya diroyan revolusi Bolshevik. Herge sendiri belum pernah ke Rusia.
Tintin di Rusia diawali dengan adegan khusus: di stasiun kereta Brussel, seorang editor mengantar kepergian Tintin. Hari itu, 10 Januari 1929. āSelamat jalan. Jaga diri baik-baik dan teruslah berkirim kabar.ā Tintin membalas sambil melambaikan tangan, āSaya akan mengirim kartu pos, vodka, dan kaviar.ā Di sampingnya, Snowy, anjing setia Tintin, hanya bengong memandang adegan itu.
Edisi itu laris tak terduga. Sejak itulah petualangan Tintin merambah ke Kongoāsekarang Zaireānegeri bekas koloni Belgia, lalu ke Amerika, Mesir, Arab. Ini membuat Herge tidak lagi sanggup menangani Tintin sendirian. Karena itu, pada 1950, Herge membentuk Herge Studio dan merekrut sejumlah asisten, di antaranya dua komikus andal: Bob De Moor dan Jacques Martin. Hasil kolaborasi para asisten yang tergabung di Herge Studio menghasilkan petualangan baru semakin seru. Ada Tujuh Bola Kristal hingga Hiu Laut Merah. Menjelang 1956, Petualangan Tintin sudah mencapai sejuta eksemplar per tahun.
Kemudian sebuah kesalahpahaman terjadi antara Herge dan kedua asistennya, Bob De Moor dan Jacques Martin. Herge lantas juga mengalami krisis kepribadian. Oleh psikiaternya, Profesor Ricklin yang merupakan murid psikolog besar C.G. Jung, ia disarankan agar berhenti sejenak dari pekerjaan. Dan agar tidak membuat Tintin menganggur terlalu lama, Bob dan Jacques kemudian mencoba-coba membuat Tintin sendiri.
Hal itu menyebabkan Herge marah. Pernyataannya tegas dan jelas: hak cipta Tintin ada di tangannya dan tidak bisa orang lain menggambar Tintin. āTintin cāest moiāTintin adalah saya,ā kata pria jangkung yang lahir pada 22 Mei 1907 itu. Maka, sampai meninggalnya, draf seri Tintin ke-24 yang masih dalam penggarapan Herge, Tintin dan Alpha Art, tidak diteruskan oleh komikus lain. Para penggemarnya akhirnya harus puas dengan membaca ulang. Penerbitnya juga harus puas dengan mendaur ulang.
Hiburan tersisa para pecandu Tintin di Belgia kini salah satunya adalah memburu tiga kartu ucapan selamat yang dibuat Herge saat memperingati ulang tahun Tintin pada 1979. Kartu ucapan itu dibikin hanya untuk teman-teman dekatnya dan tidak pernah dipublikasikan. Kartu itu dipandang para kolektor Tintin amat unik. Dalam kartu itu Herge menampilkan dirinya sendiri diprotes oleh tokoh-tokoh ciptaannya Tintin, Haddock, Calculus, dan sebagainya,
āHerge.ā
āYa saya.ā
āKami datang untuk menduduki kediamanmu. Sudah 50 tahun kau membuat kami sibuk. Tapi kau bahkan tidak membuat kami terlihat tua.ā
āKami ingin menjadi tua,ā kata mereka beramai-ramai.
āTidak... tidakā¦. Aku ingin tetap muda selamanya,ā kata Castaphiore.
Herge yang terdesak akhirnya memenuhi permintaan mereka. Semua karakternya dibuat lebih tua sesuai dengan umur masing-masing. Bahkan Snowy pun terlihat tua.. Setelah itu, gerombolan tersebut ramai-ramai melihat hasil akhir gambar Herge.
Sekuen selanjutnya:
āHmmmm... tidak, ehhh terima kasih... kami sebaiknya tetap seperti semula dengan segala pertimbangan.ā Lalu, ramai-ramai mereka meninggalkan rumah Herge. Tak lupa mereka bilang: āMaaf sudah mengganggu.ā
Kini para pencinta fanatik Tintin di Belgia pun khawatir akan serbuan manga. Toko-toko buku di Belgia dipenuhi komik-komik manga, sementara para komikus Belgia tidak banyak bergeser dari aliran komik yang sudah ada. Tak ada terobosan berarti sejak Herge melahirkan Tintin pada Januari 1929. āBayangkan, generasi muda sekarang tergila-gila pada manga. Di Prancis, penggemar aliran komik Jepang itu mencapai 40 persen. Di Jerman mencapai 70 persen,ā kata Toon Horsten, seorang editor komik di Belgia.
Ia waswas jika nanti Tintin secara sembunyi-sembunyi oleh para komikus muda diubah karakternya jadi bertampang jagoan manga: bermata besar berambut spike. Dan, katanya, Herge pun akan menangis di kuburnya.
Seno Joko Suyono (Jakarta), Asmayani Kusrini (Brussel)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo