Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Najwa Shihab Sebut Kebiasaan Membaca Buku Bikin Orang Lebih Sabar dan Empati

Menurut Najwa Shihab, kebiasaan membaca buku perlu datang dari keluarga sebagai lingkup pertama anak, terutama di era digital saat ini.

2 September 2023 | 21.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Najwa Shihab bersama Eka Kurniawan dalam sesi talkshow Pesta Literasi Indonesia bertajuk "Merangkul Rasa - Literasi yang Tak Pernah Basi" di Taman Ismail Marzuki, Jumat, 1 September 2023. TEMPO/Gabriella Keziafanya Binowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jurnalis sekaligus pembawa acara Najwa Shihab menyinggung bagaimana pentingnya anak muda untuk suka membaca buku agar memupuk empati dan tak cepat mengambil keputusan. Ia mengungkapkannya dalam talkshow Pesta Literasi Indonesia yang digelar pada Jumat, 1 September 2023 di Taman Ismail Marzuki.

“Terutama karena kalau dari sisi keluarga, banyak orang tua yang mengira tugasnya sudah selesai kalau (anak) sudah bisa mengeja. Padahal, bisa baca dan suka baca adalah dua hal berbeda. Indonesia negara yang paling cepat anak bisa baca, tetapi ketika dites seberapa dia paham apa yang dibaca, itu jauh turun. Mereka tidak bisa menarik kesimpulan," katanya.

Keresahan Najwa Shihab terhadap Keberadaan Media Sosial

Menurutnya, sebuah kebiasaan membaca buku perlu datang dari keluarga sebagai lingkup pertama anak-anak. Ia menyayangkan keberadaan media sosial hari-hari ini membuat perhatian orang semakin rendah, berimbas pada kurangnya empati dan kemampuan analisis konflik.

“Sebenarnya itu ciri khas pembaca, ‘selalu mau tahu’ tapi lawannya ‘sok tahu’. Hari-hari ini kerap kali orang ngomong dulu baru mikir. Membaca tuh sebenarnya melatih kita berpikir tidak sepotong-sepotong, (tetapi justru) inventaris,” ucap Najwa.

Jurnalis dengan panggilan erat Nana itu menyeletuk juga perihal headline-headline berita yang terkadang hanya sepotong sehingga memengaruhi pembaca tidak membaca berita sampai habis.

Manfaat Membaca Menurut Najwa Shihab

Menurutnya, membaca menjadikan masyarakat sebagai orang yang sabar. Dalam cerita fiksi, misalnya. Najwa menyebut bahwa ia juga tengah membaca fiksi Gadis Kretek milik Ratih Kumala. Pembaca akan sabar karena tidak cepat menilai mana tokoh penjahat di awal cerita. Mereka perlu membaca sampai akhir untuk menentukan sifat tokoh sebenarnya.

Di sisi lain, membaca juga membuat seseorang bersikap lebih terbuka, empati dan tahu perspektif dari orang lain. Najwa mengambil contoh, “Saya enggak harus mengalami hal-hal keras untuk tahu hubungan dalam KDRT. Dari baca buku juga bisa timbul rasa empati untuk hal itu.”

Pesta Literasi Indonesia digelar untuk mengenalkan masyarakat dengan literasi, dan mengangkat kecintaan awal mereka yang telah menyukai literasi. Acara ini masih akan berlangsung hingga Minggu, 3 September 2023 di Pusat Kesenian Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus