Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Grup kasidah legendaris asal Semarang, Nasida Ria menjadi penghibur yang lain dari gelaran Pestapora hari kedua. Dengan irama padang pasir bercampur musik dangdut, syair-syair agama hingga kemanusiaan mereka cukup membuat penonton yang hadir menjadi bergoyang ria.
"Wahai pencipta bom nuklir terlaknat, mengapa kau undang hari kiamat, ciptakan saja obat yang berguna, libatkan dagang hasil pertanian. Agar tak ada wabah kelaparan, demi kesejahtraan manusia, hentikan saja produksi bom nuklir," demikian mereka menyanyikan lagu Bom Nuklir.
Nasida Ria Tampil di Panggung Terbesar Pestapora
Band kasidah dari Semarang ini tampil pada pukul 16.40 WIB di panggung terbesar, yakni Boss Stage. Mengenakan seragam ungu-hitam, ke-12 personel Nasida Ria tampil modis dan kompak.
Seperti lama tak mendengar irama kasidah berirama dangdut khas Nasida Ria, penonton yang kebanyakan anak muda ini sontak berjoget mengikuti irama musik yang dimainkan. Tampak di antara generasi Z dan milenial ini mengabadikan momen tersebut di gawainya masing-masing. Ada juga yang membuat konten Tiktok.
Tampil selama hampir 45 menit, mereka total memainkan sebanyak 8 lagu. Hits yang mereka mainkan kali ini adalah Perdamaian, Suasana di Kota Santri, Bom Nuklir, Dunia Dalam Berita, Nasehat Pergaulan, Wajah Ayu Untuk Siapa, Keadilan, dan Mataharinya Dunia. "Semoga di Indonesia tidak ada bom nuklir," kata salah seorang pemimpin grup yang disambut riuh penonton.
Grup kasidah Nasida Ria. instagram.com/nasidariasemarang
Sedari lagu pertama Perdamaian penonton seperti tak henti bergoyang mengikuti irama musik Nasida Ria. Lalu pada lagu Bom Nuklir para penonton yang hadir pun turut menyanyikan lagu yang syarat dengan pesan kemanusiaan ini.
Nasida Ria adalah sebuah band kasidah modern Indonesia yang terdiri dari beberapa perempuan dari Semarang, Jawa Tengah. Band yang dibentuk pada 1975 ini dari dulu memainkan lagu bernada dakwah yang sarat akan pesan sosial dan kemanusiaan. Bisa dibilang band ini merupakan salah satu kelompok kasidah modern tertua di Indonesia.
Jadi Pembuka Pameran Seni Terbesar di Jerman
Grup kasidah ini beberapa waktu lalu bermain pada gelaran Documenta Fifteen di Kassel, Jerman pada 18 Juni 2022 lalu. Mereka adalah band pembuka acara untuk gelaran pameran seni internasional 5 tahunan yang digelar sejak 1955 ini. Dalam laman resminya, documenta disebut, "Salah satu pameran seni kontemporer penting di dunia".
Pestapora menyajikan festival musik selama tiga hari pada 23-25 September 2022 di Gambir Expo Jakarta. Gelaran ini merupakan selebrasi terbaru pertunjukan musik Indonesia yang akan dimeriahkan oleh ratusan musisi tanah air lintas genre hingga generasi.
Dari Raisa, Kunto Aji, HipHop Party by Tuan TigaBelas, Barasuara, Shaggydog, Isyana Sarasvati, Hindia, Ndarboy Genk, dan banyak lainnya akan tampil pada festival ini. Pengunjung juga dapat melihat aksi penampilan mereka di 6 panggung pertunjukan yang berbeda.
Baca juga: Nasida Ria Gebrak Jerman, Perjalanan Grup Kasidah Berusia 47 Tahun ini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini