Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Grup kasidah Nasida Ria, salah satu penampil dalam Kampanye Akbar Anies baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu, 10 Februari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kegiatan kampanye terakhir Anies-Cak Imin, Nasida Ria yang populerkan lagu Perdamaian tidak hanya menyemarakkan panggung dengan musik religi yang penuh makna, tetapi juga menghadirkan aura kebersamaan dan kedamaian yang sangat dibutuhkan dalam suasana politik yang seringkali penuh dengan ketegangan. Salah satu lagu yang ditampilkannya berjudul Keadilan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Nasida Ria
Grup kasidah Nasida Ria lahir pada momentum yang tepat, dimana Indonesia sedang gencar-gencarnya menata peradaban kultural berbasis agama islam setelah peristiwa 1965. Nasida Ria merupakan kelompok musik kasidah yang dibentuk di kawasan Kauman, Semarang, Jawa Tengah pada 1975. Hingga kini, grup kasidah yang didirikan pasangan suami istri Muhammad Zain dan Hj Mudrikah Zain masih tetap eksis dan telah melahirkan lebih dari 34 album.
Identitas grup kasidah ini cukup kuat tak hanya dalam syairnya yang menggunakan perpaduan lagu Arab dan Mesir, tetapi juga gaya penampilannya. Mereka tetap istiqomah dan tidak mengikuti perubahan kekinian yang telah banyak dipengaruhi oleh dunia luar. Konsistensi mereka terlihat dari ciri khas pakaiannya yang sempat populer di masa lalu. Bahkan pakaian khas yang sering digunakan oleh Nasida Ria juga sempat mempengaruhi dunia fashion Indonesia yang disebut dengan kebaya Nasida Ria.
Tak hanya dari penampilan. eksistensi mereka juga dibuktikan dari musik dan lagu yang terus diproduksinya. Syair lagu Nasida Ria tetap konsisten dengan terus menggaungkan perkara moral dengan irama yang tetap menjaga pakem. Hal ini disesuaikan dengan sistem norma yang digunakan oleh Nasida Ria, yakni menjaga kualitas melalui peraturan dalam perekrutan personelnya yang berpegang pada seni Alquran dan akhlak.
Hal ini turut pula disebutkan oleh vokalis generasi pertamanya yakni Rin Jamain. Menurut keterangan Rin, kedisiplinan grup musik ini muncul dari pesan sang pendiri yang harus berdasarkan pada Al Quran.
“Haji Zain memenuhi keinginannya mendirikan Nasida Ria, merekrut murid ngaji dari kampung-kampung diasramakan di Kota Semarang, termasuk saya saat itu masih belasan tahun,” ujar Rin
Prestasi Nasida Ria bukan hanya di dalam negeri, grup kasidah legendaris ini pun sudah tampil di berbagai pergelaran di luar negeri.
Pembuka Pameran Seni Terbesar di Jerman
Grup kasidah ini juga tampil pada gelaran Documenta Fifteen di Kassel, Jerman pada 18 Juni 2022. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan menjadi band pembuka dalam gelaran pameran seni internasional 5 tahunan yang digelar sejak 1955 ini. Dalam laman resminya, penampilan Nasida Ria bahkan disebut sebagai salah satu pemeran seni kontemporer penting di di dunia.
Tampil di Panggung Terbesar Pestapora
Grup kasidah asal semarang ini juga tampil di Boss Stage dengan mengenakan seragam ungu-hitam. Ke-12 personel Nasida Ria tampil modis dan kompak membawakan kasidah berirama dangdut yang khas. Melalui penampilan selama hampir 45 menit ini, mereka membawakan 8 lagi hits, di antaranya adalah Perdamaian, Suasana di Kota Santri, Bom Nuklir, Dunia Dalam Berita, Nasehat Pergaulan, Wajah Ayu Untuk Siapa, Keadilan, dan Mataharinya Dunia.
Membawa Pesan Kesetaraan Gender
Nasida Ria memainkan peran dengan epik dalam upaya kesetaraan gender di Indonesia. Sebagai perempuan mereka sering dipandang aneh karena tampil di atas panggung. Sebagai kelompok musik pun mereka dipandang sebelah mata karena selama ini dominasi ada pada kaum adam. Namun, mereka berhasil menjinakkan segala diskursus negatif yang tetap tampil dengan santun menyampaikan lagu-lagu yang sarat akan pesan moral.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I EDI FAISOL I HAMDAN CHOLIFUDIN ISMAIL I ARIS SETIAWAN