Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film action Indonesia Ben & Jody menjadi salah satu film pembuka tahun 2022. Film yang dirilis pada 27 Januari 2022 ini menuai beragam komentar positif. Penulis Dewi Lestari menilai bahwa kedekatan antara Chicco Jerikho dan Rio Dewanto sangat terlihat dalam film itu. “Film Ben & Jody merupakan film persahabatan dengan chemistry bromance terbaik antara Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Eewanto),” kata Dewi Lestari dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 28 Januari 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pasangan aktor Iko Uwais dan penyanyi Audy Item juga mengatakan Ben & Jody adalan film action komplit. "Ben & Jody seru banget di luar ekspektasi, semuanya komplit. Ada senjata panahan, pistol, belati, dan fighting choreography-nya yang cukup detail!” kata keduanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sutradara Hanung Bramantyo pun mengajak masyarakat untuk menonton film tersebut. “Penataan fotografi bagus, fighting choregraphy detail, buat saya, ini (Ben & Jody) layak untuk ditonton di bioskop," katanya.
Tidak ketinggalan, pasangan aktor Tara Basro dan Daniel Adnan turut membagikan kesan mereka setelah menonton. “Film Ben Jody bikin deg-degan dan sangat emosional!” ucap Tara dan Daniel.
Pemeran film bersama sutradara dan produser berfoto bersama saat rilis trailer dan poster film Ben & Jody di XXI Epicentrum, Jakarta, Rabu, 5 Januari 2021. Film ini akan tayang serentak pada 27 Januari 2022 di seluruh Bioskop Indonesia. TEMPO/Nurdiansah
Film Ben & Jody menawarkan petualangan baru Ben dan Jody dengan mengusung genre action. Di mana kali ini kedua karakter yang diperankan Chicco Jerikho (Ben) dan Rio Dewanto (Jody), akan berhadapan dengan situasi antara hidup dan mati yang tak pernah mereka bayangkan. Dikisahkan sejak keluar dari Filosofi Kopi, Ben yang kini aktif membela kelompok petani untuk melawan perusahaan, menghilang. Jody sebagai sahabat setianya pun melakukan pencarian untuk menemukan keberadaan Ben.
Perjalanan ini, menghadapkan mereka berdua dengan gerombolan pembalak liar pimpinan Tubir (Yayan Ruhian). Hingga akhirnya, pertemuan Ben dan Jody dengan kelompok kampung adat membuka kembali kesempatan mereka untuk melawan. Sahabat sejati, sahabat sampai mati.
Sutradara film Ben & Jody Angga Dwimas Sasongko mengatakan film Ben & Jody merupakan sebuah petualangan dalam pengembangan IP yang penuh eksperimental, serta keberanian. "Hal ini saya anggap sebagai inovasi yang menarik untuk dibuktikan sebagai sebuah strategi bercerita yang berkelanjutan,” kata Angga.
Baca: Film Ben & Jody Gunakan Senjata Asli, Ini Alasannya