Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Taipei - Pembukaan Nuit Blanche Taiwan 2018 dihadiri lebih dari 1.200 pengunjung di aula Taipei Expo Park, Sabtu malam, 6 Oktober 2018.
Pesta seni yang digelar ketiga kalinya ini dibuka dengan pertunjukan kontemporer oleh empat muda mudi yang sekilas penampilannya mirip Joker: mengenakan baju bergaris hitam putih disertai aksesoris payung merah. Riasan wajahnya putih tebal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awalnya salah seorang dari mereka muncul di sela-sela bangku depan pengunjung seraya menyapa kiri kanan. Kemudian disusul yang lainnya. Mereka kemudian bergerak beratraksi di bawah panggung, naik ke panggung, lalu kembali ke bawah panggung yang ditutup dengan berjoget bersama para lansia termasuk tamu dan Wakil Wali Kota Taipei dan Komisioner Budaya Kota Taipei Chung Yung Feng.Instalasi seni Armour Block karya Liao Chao-Hao dipajang di bawah jembatan layang dekat stasiun di kota Taipei, Taiwan. (Martha Warta Silaban/TEMPO)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Artistik Nuit Blanche Taipei Sean C.S Hu mengatakan pesta seni yang berlangsung mulai pukul 18.00 pada Sabtu, 6 Oktober 2018 hingga pukul 06.00 Minggu, 7 Oktober 2018, ditujukan untuk semua usia dan kalangan. "Para lansia sudah berlatih jauh-jauh hari sebelum acara pertunjukan dimulai," kata Sean kepada wartawan di Spot Gallery, Taipei, Kamis, 4 Oktober 2018.
Ia mengatakan sepanjang malam hingga pagi hari, para pengunjung dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei. Yakni di Zhongshan North Road section 1 dan 3. Di area sekitar stasiun MRT Yuanshan dan kawasan komersil Nanjing West Road.
Pengamatan Tempo, usai acara pembukaan yang berlangsung selama 1 jam, para pengunjung tampak antusias melihat berbagai instalasi. Atau pun sekedar berfoto-foto di sepanjang jalan Zhongshan North Road yang memiliki nilai sejarah bagi Taiwan.
Bahkan usai pertunjukan instalasi balon putih dari Herbert Scream yang ditutup dengan pelepasan balon-balon berukuran sekitar dua kali bola basket, anak-anak berkejaran untuk menangkap balon itu. Mereka tampak didampingi orang tuanya.Chung Yung Feng, Komisioner Departemen Budaya Kota Taipei, di kantornya, Kamis, 4 Oktober 2018. Martha Warta Silaban/ TEMPO
Di tempat lain, remaja, dewasa muda dan orang tua terlihat berselfie atau wefie di sejumlah instalasi. Salah seorang pengunjung asal Thailand, Pupey dan Tony juga berfoto di sekitar instalasi bertema "Hug". "Terlalu sayang acara semenarik ini hanya berlangsung sebentar saja. Semestinya bisa beberapa hari," kata Pupey.
Adapun Nuit Blanche yang berarti malam putih adalah malam yang menunjukkan kepada masyarakat bahwa acara seni berlangsung tanpa henti hingga pagi hari. Hal ini sekaligus mengajak masyarakat untuk mengenal seni kontemporer.
Baca: 500 Seniman Ramaikan Nuit Blanche di Taiwan
Nuit Blanche awalnya berasal dari Paris, Prancis. Acara tersebut digelar pertama kali pada 2002. Menyusul kemudian negara-negara lainnya di berbagai belahan dunia. Saat ini ada 30 negara yang mengadakan pesta seni tersebut. Di Asia, Nuit Blanche juga digelar di Jepang dan Singapura.