Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Pegiat Film UMY Menangkan BISFF 2023 Lewat Film Petualangan Mahasiswa di Hutan Papua

Kalahkan 8 negara, komunitas pegiat film Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menang di Bandung International Student Film Festival (BISFF) 2023.

28 September 2023 | 19.51 WIB

Sutradara film Dusner yang juga mahasiswa UMY Yusuf Hayy saat menerima penghargaan atas film Dusner yang dibuat di ajang Bandung International Student Film Festival (BISFF) 2023. Dok.istimewa
Perbesar
Sutradara film Dusner yang juga mahasiswa UMY Yusuf Hayy saat menerima penghargaan atas film Dusner yang dibuat di ajang Bandung International Student Film Festival (BISFF) 2023. Dok.istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Komunitas pegiat film Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang bernaung dalam wadah Multimedia Kine Klub (MM Kine Klub) berhasil jadi jawara ajang Bandung International Student Film Festival (BISFF) 2023. Melalui film berjudul Dusner, pegiat film UMY itu berhasil menyingkirkan peserta delapan negara yang turut dalam ajang itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Film Dusner meraih peringkat pertama dalam nominasi Film Fiksi Nasional. Terdapat 153 film dari empat kategori yang mengikuti BISFF 2023 yang diikuti peserta asal Indonesia, Australia, Polandia, Jerman, Malaysia, Amerika Serikat, Belanda dan Kanada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ini bukan kali pertama film Dusner meraih penghargaan sebenarnya, tahun 2022 lalu juga sempat Juara 1 Festival Film Pendek Berbahasa Daerah," kata sutradara film Dusner yang juga mahasiswa UMY Yusuf Hayy Rabu, 27 September 2023.

Film tentang Perjalanan Mahasiswa Menelusuri Hutan Papua

Yusuf yang tercatat sebagai mahasiswa UMY Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Agama Islam (KPI FAI) itu mengatakan Dusner merupakan film yang memiliki latar belakang kisah perjalanan dua orang mahasiswa menelusuri hutan Papua. 

Mahasiswa itu memiliki tujuan akhir menemukan seorang dukun yang merupakan penutur terakhir bahasa Dusner. Kemampuan dukun ini dibutuhkan guna uji coba kolaborasi aplikasi kamus online dengan bahasa tersebut. Namun di tengah perjalanan, mereka dihadapkan dengan konflik batin dan berbagai rintangan lainnya.

"Kami berharap film Dusner akan bermanfaat bagi semua orang sebagai media pembelajaran," kata dia.

Muhammad Muttaqien, selaku dosen pembimbing komunitas film UMY dan executive producer film Dusner itu sangat bersyukur. Sebab meski film itu sudah diproduksi sejak tahun 2022, tapi ternyata masih terus bisa berjumpa dengan penontonnya. "Dalam proses pra produksi, kami sudah melakukan riset dan bedah naskah terlebih dahulu kemudian didistribusikan ke berbagai festival,” kata dia.

MM Kine Klub UMY sendiri merupakan unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang sudah aktif sejak tahun 1997.

PRIBADI WICAKSONO

Marvela

Marvela

Lulusan jurusan Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada 2021. Bergabung dengan Tempo sejak 2020. Menulis artikel hiburan untuk Tempo.co dan tokoh untuk majalah Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus