Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Sijjin menjadi tantangan tersendiri bagi para pemainnya. Tak hanya perlu mendalami peran, mereka bahkan sampai mengalami momen ketika satu sosok misterius hadir di tengah proses syuting.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sijjin merupakan adaptasi dari film horor Turki terkenal berjudul Siccin. Dalam kunjungan pemain Sijjin di kantor Tempo pada Kamis, 19 Oktober, Ibrahim Risyad dan Delia Husein berbagi pengalaman mistis mereka saat syuting adegan mantra di ruangan bawah tanah alias basement bersama 12 figuran dengan dandanan seram.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Di trailer kan Ohim (Ibrahim Risyad) turun (ke basement), terus ada orang lagi putar-putar gitu kan. Itu Ohim tidur di tengah dikafani, orang-orang yang melingkar mengelilingi ini ibu-ibunya ada 12 orang. Pas lagi syuting, asisten sutradaranya hitung ada 13. Ibu sutradara (Hadrah Daeng Ratu) bersikeras kalau itu 12. Asisten sutradara bersikeras 13. Ya sudah ke monitor. Benar, di monitor ada satu tempat yang kosong,” ujar Delia Husein.
Pemeran karakter Wulan itu melanjutkan, “Lalu orang wardrobe bagian baju datang. ‘Gue cuma punya mukena 12.’ Tapi kita enggak yang gimana-gimana, kita tahu diri saja lah syuting malam, di basement, kita juga berisik, ya sudah enggak apa-apa.”
Kejadian Mistis Terabadikan dalam Trailer Sijjin
Adegan ketika figuran berputar-putar mengelilingi pemain merupakan mantra asli dari film aslinya. Delia sendiri mengaku baru menyadari kejanggalan itu saat menonton ulang trailer film. Terlihat 12 orang tersebut duduk melingkar, tetapi tidak rapat karena ada satu tempat yang kosong.
Ibrahim Risyad Pasrah
Sementara itu, Ibrahim Risyad sebagai pemeran utama Galang memiliki adegan ketika ia harus berada di tengah 12 orang tersebut, dengan posisi tubuhnya yang terlilit kain kafan.
“Makeup-nya seram banget, aku tuh di tengah, sejam lebih (berbaring) karena pengambilan gambarnya banyak. Makanya pas aku mendengar mereka berdebat, aku sih sudah kayak, ‘Ini kalau ada yang enggak asli ya sudah lah.’ Soalnya semuanya mukanya sama,” katanya pasrah.
Sijjin versi Indonesia yang tayang pada 9 November mendatang, mengambil latar tempat Banten beserta seluk-beluknya tentang santet. Beberapa bagian dalam film ada yang tak diubah dengan alasan otentitasnya, ada pula yang telah mengalami modifikasi yang disesuaikan dengan kultur Indonesia.
GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO