Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sijjin merupakan film hasil adaptasi dari Turki berjudul Siccin yang mengangkat cerita teror santet lima malam dan segala kengeriannya. Sijjin dalam Al-Quran memiliki arti sebagai penjara, tempat roh-roh jahat berkumpul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film Siccin versi Turki adalah box office di negaranya yang sampai dibuat enam seri. Tanpa mengubah struktur cerita aslinya, Sijjin versi Indonesia menitikberatkan sisi hubungan keluarga dan ilmu hitam yang lekat dalam adat masyarakat Indonesia.
Sinopsis Sijjin
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sijjin bercerita tentang seorang wanita bernama Irma (Anggika Bolsterli) yang jatuh cinta pandangan pertama pada Galang (Ibrahim Risyad), sepupunya yang sudah menikah dengan Nisa (Niken Anjani) dan punya anak perempuan bernama Sofia (Messi Gusti). Irma sangat menginginkan Galang, bahkan ia terobsesi untuk mendapatkan hati Galang.
Suatu hari, ia pergi ke dukun meminta bantuan agar dapat menikah dengan Galang. Irma mengirim santet pada Nisa dan seluruh perempuan di keluarga Galang agar mati dalam lima malam. Sejak itu, muncul gangguan mistis, kesurupan, dan kematian di rumah Galang. Namun yang tak diduga, ancaman itu juga mengincar Irma dan keluarganya.
Cerita Sijjin mengambil latar tempat di Banten dan latar waktu tahun 90-an. Adat ilmu santet Banten, seperti ilmu putih dan ilmu hitam ikut menjadi poin penting dalam film. Penulis skenario Lele Laila tak mendapat kendala yang berarti selama penulisan sebab relasinya sebagai sesama orang Banten membuatnya lebih mudah menyesuaikan cerita.
Poster film Sijjin. Foto: Instagram/@sijjinfilm
Cerita Film Sijjin Dekat dengan Masyarakat Indonesia
Sijjin terasa sangat berkenaan dengan apa yang terjadi dan sering dilihat masyarakat Indonesia, terlebih soal hubungan kekeluargaan dan adat-istiadat santet di beberapa daerah yang dibawakan dalam film. Penggunaan bahasa Sunda lawas dalam mantra dan properti menjadi poin yang tampak sempurna saat proses santet dilakukan. Para pemain berhasil melafalkan bahasa Sunda lawas dengan piawai.
Sang dukun memiliki dialog tersendiri untuk menjelaskan detail prosesi santet. Ketika santet dilakukan, properti seperti tulang, usus binatang, hingga pembalut wanita dibentuk dengan permainan warna yang luar biasa sehingga sangat mendukung penggambaran nuansa adegan.
Teror lima malam disusun dalam bagian berbeda setiap kali malam berganti, menggambarkan macam-macam bentuk gangguan yang biasanya dialami seseorang saat disantet. Dalam adegan horor, musik dari instrumen alat tradisional menggema menambah ketakutan penonton.
Di atas itu semua, Sijjin menampilkan plot twist cerita yang begitu baik. Banyak adegan yang terasa realistis, tetapi alur cerita tidak mudah tertebak oleh penonton. Para pemain menggambarkan emosi dan rasa penat yang mereka alami dengan sangat apik, terutama saat cerita naik ke fase konflik dan turun ke resolusi.
Pemain Film Sijjin
Sijjin dibintangi oleh sederet aktor muda, antara lain Anggika Bolsterli, Ibrahim Risyad, Niken Anjani, Delia Husein, dan Messi Gusti. Tak hanya itu, beberapa pemain senior seperti Elly D. Luthan, Oce Permatasari, dan Dewi Pakis pun hadir sebagai pelengkap hubungan keluarga selama cerita berlangsung.
Sutradara Hadrah Daeng Ratu mengungkapkan bahwa ia merasa puas para pemain membawakan Sijjin dengan sangat baik dan telah memasukkan roh dalam film ini. “Pencarian (pemain) lumayan (lama) ya, tapi pada akhirnya kita bersyukur sekali bisa mendapatkan jajaran pemain yang luar biasa banget. Mereka yang sudah menghidupkan film ini, kasih rohnya, semuanya, dan aku bahkan begitu merasa yang mereka kasih lebih dari ekspektasi aku sih,” ucap Hadrah dalam konferensi pada Selasa, 7 November 2023.
“Semoga dinikmati filmnya, semoga kita bisa menyajikan horor yang berbeda dari horor-horor lainnya. Semoga kalian bisa belajar jangan terlalu terobsesi dengan seseorang atau sesuatu. Dan jangan bermain santet,” tambah Anggika Bolsterli.
GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO