Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Film Sijjin Sajikan Kerangka Hubungan Keluarga yang Lebih Erat dari Versi Turki

Gambaran hubungan keluarga yang lebih erat akan dihadirkan dalam film Sijjin dengan adanya karakter tambahan dari versi aslinya.

8 November 2023 | 20.26 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Para pemain film Sijjin dalam konferensi pers pada Selasa, 7 November 2023. Foto: TEMPO/Gabriella Keziafanya Binowo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sijjin akan resmi tayang di bioskop pada Kamis, 9 November 2023 sebagai bentuk adaptasi dari film berjudul Siccin versi Turki. Penulis skenario Lele Laila mengungkapkan ada hubungan keluarga yang lebih erat lewat penambahan karakter untuk versi Indonesia kali ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selayaknya film adaptasi, ada beberapa aspek yang dimuat ulang oleh tim produksi untuk film Sijjin. Sejumlah adegan dipertahankan dan beberapa lagi ditambahkan seperti adanya karakter Wulan dalam film adaptasi Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Karakter Wulan itu tidak ada di versi Turkinya, kita hadirkan untuk kebutuhan informasi tali keluarganya itu lebih jelas,” kata sutradara Hadrah Daeng Ratu dalam konferensi di Epicentrum XXI pada Selasa, 7 November 2023.

Lele Laila melengkapi, “Nah, karakter Wulan itu memang di versi Siccin abu-abu ya, jadi kayak ada teman yang datang nemenin, tapi terus enggak ada lagi. Dan akhirnya aku bilang ke Pak Sunil dan Mbak Hadrah, ‘Ini boleh enggak ya dia punya adik?’ Kasih layer-layer bahwa di hubungan keluarganya jelas. Ada hubungan darah lebih terbelah tengah.”

Sutradara Sijjin, Hadrah Daeng Ratu dalam konferensi pers pada Selasa, 7 November 2023. Foto: TEMPO/Gabriella Keziafanya Binowo.

Film Sijjin Sudah Dapat Persetujuan dari Pihak Produksi Siccin

Keputusan adaptasi ini telah mendapat restu dari produser asli Siccin. Pihak Siccin setuju untuk film mereka diadaptasi tanpa mengubah struktur cerita yang sudah melekat di versi Turki. 

“Memang itu (struktur cerita) kuat sekali. Di Turki dia box office, jadi diminta pertahankan benang merahnya. Selain itu, mau berubah scene-nya sedikit-sedikit enggak masalah. (Diskusi) dengan Lele sama Hadrah, mereka setuju sih,” kata Sunil Samtani selaku produser Sijjin.

Berdasarkan skenario asli dari pihak Siccin melalui Sunil, Lele mengaku sangat terbantu untuk memahami rangka cerita yang menjadi dasar dari Siccin, sebelum kemudian ia terapkan dalam film adaptasi. Siccin menjadi salah satu film horor terlaris di Turki yang sampai dibuat per seri. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi Lele.

“Film ini di Turkinya sudah bagus. Kan enggak mungkin di-Indonesia-kan malah jadi lebih turun. Kita menonton ulang dan menganalisis, bagian ini sudah bagus sekali, ini tidak perlu. Tapi ada beberapa yang tidak jelas sebenarnya, kita tambahin logikanya,” katanya.

Film Sijjin Dibuat Lebih Mengerikan

Mencuat ide Lele untuk mengambil Banten dan adat ilmu santet mereka, seperti ilmu putih dan hitam, sebagai latar adaptasi Sijjin. Relasi Lele yang juga sesama orang Banten membuatnya lebih mudah menyesuaikan cerita. 

Hadrah juga merasakan beban yang sama. Menurutnya, film ini cukup familiar di pecinta film horor, terlebih karena sudah box office sehingga mereka harus membuat sesuatu yang lebih mengerikan agar penonton tak hanya melihat apa yang ada di film aslinya, tetapi melihat pula otentisitas yang dihadirkan Sijjin, yang lebih dekat dengan penonton Indonesia.

“Semoga film Sijjin versi Indonesia ini memberikan pengalaman sinematik yang berbeda dari versi aslinya. Dan semoga ditonton sama banyak penonton, terutama pecinta film horor Indonesia,” tutup Hadrah. 

GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus