Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Pernyataan Klarifikasi Sukatani: Intimidasi Terjadi sejak Juli 2024 dan Menolak Jadi Duta Polisi

Band punk Sukatani membuat pernyataan klarifikasi pada Sabtu, 1 Maret 2025, di akun Instagram mereka.

3 Maret 2025 | 12.46 WIB

Gitaris dan vokalis Sukatani, Alectroguy dan Twister Angel, dalam konser Crowd Noise di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, 23 Februari 2025. Antara/Oky Lukmansyah
Perbesar
Gitaris dan vokalis Sukatani, Alectroguy dan Twister Angel, dalam konser Crowd Noise di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, 23 Februari 2025. Antara/Oky Lukmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, Sukatani, akhirnya buka suara setelah viral video pengumuman penarikan lagu Bayar Bayar Bayar dan permintaan maaf kepada Kapolri Listyo Sigit Prabowo dan institusi kepolisian. Melalui unggahan di akun Instagram mereka pada Sabtu, 1 Maret 2024, grup pank yang terdiri dari Muhammad Syifa Al Lufti dan Novi Citra Indriyati itu memberikan sejumlah pernyataan klarifikasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Intimidasi dari Kepolisian Terjadi sejak Juli 2024

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sukatani mengaku telah mengalami intimidasi sejak Juli 2024. Dalam unggahan tersebut, Sukatani mengabarkan bahwa mereka dalam kondisi baik, meski masih menjalani proses pemulihan setelah menghadapi berbagai tekanan sejak Juli tahun lalu. "Tekanan dan intimidasi dari kepolisian terus kami dapatkan, hingga akhirnya video klarifikasi atas lagu yang berjudul 'Bayar Bayar Bayar' kami unggah melalui media sosial," kata mereka.

Padahal sebelumnya, pada unggahan Kamis, 20 Februari 2025, band punk ini memberi pernyataan bahwa tidak mendapat intimidasi dari pihak manapun. Mereka yang menegaskan bahwa permintaan maaf dan keputusan untuk menarik lagu Bayar Bayar Bayar dilakukan secara sukarela, tanpa adanya tekanan atau paksaan dari pihak mana pun.

Mereka akhirnya menyampaikan tekanan dan intimidasi dari pihak kepolisian terus berlangsung hingga akhirnya mereka merasa terpaksa mengunggah video klarifikasi terkait lagu Bayar Bayar Bayar. Akibat dari video yang dipublikasikan tersebut, mereka mengalami kerugian baik secara material maupun nonmaterial. 

Menolak Jadi Duta Polisi

Sukatani mengungkapkan bahwa mereka sempat ditawari menjadi duta Polisi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, tetapi mereka memilih untuk menolak tawaran tersebut. Band punk tersebut juga memberikan klarifikasi mengenai pemecatan Novi dari sekolah tempatnya mengajar. 

Mereka menjelaskan bahwa Novi benar-benar diberhentikan secara sepihak oleh pengelola yayasan dengan alasan karena dirinya merupakan anggota band Sukatani. Meskipun begitu, dalam berbagai pernyataan sebelumnya, alasan pemecatan Novi sering disebut berbeda dan tidak berkaitan dengan keanggotaannya di band tersebut. Bahkan surat pemecatan yang diterima Novi sama sekali tidak menyebutkan keterlibatannya dalam Sukatani sebagai sebuah pelanggaran berat.

Annisa Febiola, Istiqomatul Hayati, dan Laili Ira berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus