Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Profil Nas Daily, Konten Kreator yang Sempat Ditolak Masuk ke Indonesia Tapi Kini Ada di Bali

Profil Nas Daily, konten kreator kontroversial yang sempat ditolak masuk ke Indonesia pada 2018 namun sekarang berada di Bali.

9 Februari 2023 | 18.04 WIB

Konten kreator, Nas Daily. Foto: Instagram Nas Daily.
Perbesar
Konten kreator, Nas Daily. Foto: Instagram Nas Daily.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini nama Nas Daily tengah ramai diperbincangkan netizen di Indonesia. Konten kreator yang sempat ditolak masuk ke Indonesia pada 2018, ternyata mengakui dirinya berada di Bali Indonesia saat ini. Hal itu ia ungkapkan melalui unggahan di akun Facebook pribadinya dan berbagai konten yang mempromosikan Bali. Lantas, siapa sebenarnya Nas Daily? Apa saja kontroversialnya selama ini?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nas Daily memiliki nama asli Nuseir Yassin. Ia merupakan seorang konten kreator yang sering membagikan video singkat melalui media sosial pribadinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Nas juga dikenal sebagai vlogger yang membuat video edukasi dengan mengungkap pengetahuan secara detail dan menarik. Namun sayangnya, dia kerap tersandung kontroversi dan dinilai sebagai vlogger yang bermasalah.

Profil Nas Daily

Nama lengkap: Nuseir Yassin

Nama panggung: Nas Daily

Nama panggilan: Nas

Tempat lahir: Arraba, Israel

Tanggal lahir: 9 Februari 1992

Kewarganegaraan: Israel

Pendidikan: Harvard University, Amerika Serikat

Profesi: Kreator Konten

Facebook: @Nas Daily

Twitter: @nasdaily

Instagram: @nasdaily

TikTok: @nasdaily

YouTube: Nas Daily Official


Latar Belakang Nas Daily


Nas Daily adalah nama panggung dari Nuseir Yassin yang lahir pada 9 Februari 1992. Sebelum terkenal dan menjadi seorang influencer atau vlogger, Nas seorang pegawai biasa yang bekerja sebagai pengembang perangkat lunak bernama Venmo untuk platform pembayaran Paypal.

Selama bekerja, ia berhasil menabung sebanyak 600 ribu dolar Amerika Serikat. Setelah itu, ia memutuskan untuk berhenti bekerja dan melanjutkan cita-citanya berkeliling dunia. Dalam perjalanannya inilah Nuseir Yassin membuat 1.000 video pendek berdurasi satu menit yang diunggah setiap hari di akun media sosial Facebook dan Instagramnya. 

Melihat video unggahannya sukses menjangkau banyak warganet, ia akhirnya memutuskan tidak melanjutkan karier dan pekerjaannya di bidang teknologi untuk fokus menjadi kreator konten. Pilihannya tersebut ternyata membawa nama Nas Daily dikenal hingga ke dunia internasional. Dia juga berhasil mengembangkan akun Facebook-nya hingga memiliki 20 juta pengikut.

Latar belakang keluarga Nas Daily adalah seorang Muslim Arab keturunan Palestina. Tetapi Nuseir Yassin memperkenalkan dirinya sebagai orang Israel-Palestina ke khalayak umum. Dia adalah anak kedua dari empat bersaudara, dengan ibu berprofesi sebagai guru dan ayahnya psikolog.

Meski terlahir dari keluarga muslim dan mendapat pendidikan muslim, Nuseir Yassin memilih untuk menjadi muslim non-religius. Ia pernah merantau ke Amerika Serikat untuk melanjutkan pendidikan di usia 19 tahun dan mengambil jurusan teknik kedirgantaraan di Universitas Harvard.

Nas dikenal sebagai sosok yang pandai di kampusnya. Ia bahkan menerima beasiswa penuh selama berkuliah. Setelah mendapatkan gelar sarjana, ia pindah ke New York untuk memulai karier di industri teknologi.

Di samping sebagai kreator konten, Nas Daily juga mengembangkan kreativitasnya dengan membuat konten video dan mengajar tentang konten kreatif di kanal Nas Academy. Nas Academy didirikannya pada 2020 lalu untuk memberdayakan kreator konten melalui teknologi dan edukasi.


Kontroversi Nas Daily


Kontroversi mengenai Nas Daily bermula ketika seorang pengguna media sosial Facebook mengunggah cerita dan kekecewaannya kepada Nas Daily. Orang tersebut merupakan pengusaha asal Filipina, Louise Mabulo. Ia bercerita jika pada 2019 Nas Daily pernah mengunjungi kampung halamannya untuk sebuah kegiatan.

Sayangnya, Louise justru kecewa dengan sikap Nas. Ia mengatakan jika keluarganya tidak menerima ucapan salam atau terima kasih ketika keluarganya sudah menerima Nas dengan baik. Selain itu, Nas Juga berkata jika keluarga Louise hanya membuang-buang waktunya. Louise juga mengatakan jika Nas Daily telah melakukan dugaan diskriminasi kepada petani dan mengolok-olok aksen penduduk setempat.

 

 

VIVIA AGARTHA F | RADEN PUTRI (CW)

 

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus