Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Profil Roger Waters, Pentolan Pink Floyd yang Sebut Zionis Lakukan Apartheid di Palestina

Roger Waters, Pentolan Pink Floyd menandatangani surat People Forum's Artists Against Apartheid yang menentang pendudukan Zionis di Palestina.

22 Oktober 2023 | 15.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pendiri band rock Pink Floyd, Roger Waters mengunggah dukungannya pada Palestina yang bertuliskan “Stop The Genocide” pada Kamis, 19 Oktober 2023. Dilansir dari Themessenger, mantan bassist Pink Floyd itu menandatangani surat People Forum's Artists Against Apartheid yang menyerukan bahwa ada pendudukan Zionis di Palestina.

“Sebagai seniman dan produser budaya, kami bergandengan tangan dengan masyarakat dunia dan rakyat Palestina yang heroik, untuk menghentikan perang genosida ini dan mengakhiri 75 tahun pendudukan,” tulis surat tersebut yang diunggah di akun Instagram salah satu artis yang mendukung, @kehlani pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Profil Roger Waters

Dilansir dari allmusic.com, Roger Waters lahir pada 6 September 1943 di Inggris. Dia bersama Syd Barret, Nick Masson, dan Richard Wright membentuk Pink Floyd pada 1965. Mereka merilis album pertama mereka berjudul The Piper at the Gates of Dawn pada 1967.

Roger Waters memulai karier musiknya pada usianya yang ke-20. Ayahnya Eric Waters merupakan prajurit Perang Dunia II yang tewas ketika Roger Waters berusia lima bulan. Lalu, Roger Waters pindah ke Cambridge dan bertemu dengan Syd Barret dan David Gilmour. Pembentukan Pink Floyd terjadi ketika mereka belajar arsitektur di Regent Street Polytechnic pada 1963 sampai ketika band terbentuk pada 1965.

Dikutip dari buku Echoes: The Complete History of Pink Floyd yang ditulis Glenn Povey, sebelum bernama Pink Floyd, pada 1964 band ini menggunakan nama Leonard's Lodgers, Spectrum Five, dan akhirnya, Tea Set. Lalu pada akhir tahun 1965, Tea Set berganti nama menjadi Pink Floyd Sound, kemudian menjadi Pink Floyd Blues Band dan, pada awal tahun 1966, Pink Floyd.

Awalnya, Syd Barrett yang menjadi pemimpin Pink Floyd namun pada 1968 ia meninggalkan Pink Floyd karena alasan kesehatan mental. Dia yang merupakan vokalis digantikan oleh David Gilmour. Setelah ditinggalkan Barrett, pemimpin atau yang memetakan arah artistik Pink Floyd adalah Roger Waters.

Dilansir dari Therollingstone, di bawah Waters Pink Floyd memiliki lirik-lirik yang lebih politis dan filosofis. Roger Waters mendominasi penulisan lagu Pink Floyd sepanjang akhir 1970-an sampai dirinya memutuskan untuk meninggalkan Pink Floyd pada 1985.

Setelah itu, Roger Waters bersolo karier. Dilansir dari floydianslip dirinya sempat menulis lagu tentang Palestina berjudul We Shall Overcome pada 2010.

Pilihan Editor: 3 Negara Pengekspor Senjata Terbesar di Dunia yang Mendukung Israel

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus