Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Proses Kreatif The Changcuters di Balik Lagu Memang Beda

Berangkat dari keresahan akan hilangnya makna perbedaa, The Changcuters mengungkap proses kreatif di balik lagu Memang Beda.

20 Desember 2023 | 09.53 WIB

The Changcuters dalam sesi konferensi pers lagu terbaru Memang Beda di Jakarta Selatan pada Senin, 18 Desember 2023. Foto: Dok. Istimewa.
Perbesar
The Changcuters dalam sesi konferensi pers lagu terbaru Memang Beda di Jakarta Selatan pada Senin, 18 Desember 2023. Foto: Dok. Istimewa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - The Changcuters, band rock asal Bandung yang berdiri sejak 2004 masih mempertahankan eksistensinya lewat lagu baru Memang Beda. Single tersebut diluncurkan di kanal YouTube The Changcuters pada Jumat, 9 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kepada Tempo saat konferensi pers yang berlangsung di kawasan Jakarta Selatan pada Senin, 18 Desember 2023, personel The Changcuters menceritakan pengalaman mereka dalam proses pembuatan lagu Memang Beda. Lagu terbaru ini jadi salah satu karya yang menandai kiprah musik mereka selama hampir 20 tahun.

The Changcuters Tetap Ikuti Tren dan Pertahankan Identitas

Masih bertahan dengan lantunan musik rock 'n roll, The Changcuters kembali menegaskan kepada para penggemar bahwa mereka masih eksis di belantika musik Tanah Air. Tria Ramadhani selaku vokalis mengungkap bahwa di lagu ini, mereka tetap mengikuti tren tapi tak mau menghilangkan identitas dari The Changcuters sejak awal berkarier.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Kami tetap keep up dengan tren sekarang, cuma kami tidak memaksakan diri atau memudakan diri. Jadi kami memilih untuk tetap jadi diri sendiri dengan merespons era sekarang. Harapannya bisa terus dikenal dan tidak lekang oleh zaman," kata Tria antusias.

Buat Lagu The Changcuters di Studio Baru

The Changcuters menjelaskan bahwa di lagu ini mereka lebih mudah menggarapnya karena dikerjakan di studio baru. "Mengerjakan Memang Beda di studio sendiri. Lebih enak dan nyaman sehingga ada sprit baru. Rasa untuk ngulik jadi lebih nyaman karena fleksibel banget," ujar Tria.

Mereka juga konsisten mengerjakan lagu baru dengan proses workshop. Sebab saat sesi workshop, semua personel dapat memberi masukan yang penting. "Secara teknis sama seperti karya The Changcuters lainnya. Namun kami cari sudut pandanganya, ada nuansa ska-nya, tapi enggak mau terjebak secara general," ucap Muhammad Iqbal yang kerap disapa Qibil.

Berangkat dari Keresahan

Single ini berangkat dari keresahan The Changcuters. Akhir-akhir ini ada beberapa hal yang marak menjadi perbincangan, yaitu soal perbedaan. Oleh karena itu, lagu tersebut merupakan bentuk terjemahan keresahan mereka atas pudarnya makna perbedaan.

"Kenapa Memang Beda? Jadi ada satu hal yang ingin kami sampaikan bahwa belakangan ini orang kurang percaya diri untuk tampil berbeda. Padahal sebetulnya, satu-satunya persamaan manusia itu adalah karena berbeda," ucap Tria.

Munculnya pertanyaan-pertanyaan yang mereka alami akhirnya menghasilkan single Memang Beda. Harapannya, setidaknya mereka ingin menjadi inspirasi dengan menyampaikan bahwa perbedaan itu adalah hal yang wajar.

"Kalau udah percaya diri jadi diri sendiri berarti konsisten. Kami akan jalani itu terus. Konsistensi itu muncul karena kami percaya diri dari dulu," kata Tria.

Bangga dengan Perbedaan

Lagu yang jadi upaya The Changcuters dalam merayakan perbedaan ini ingin disampaikan kepada generasi yang lebih muda, alias Gen-Z agar tidak selalu ikut-ikutan atau FOMO (Fear of Missing Out). Makanya, mereka bangga dengan perbedaan tersebut yang menjadi ciri khas band mereka dan masih eksis hingga saat ini.

"Memang dari awal terbentuknya band ini, kami nonton band lain dulu. Sudah jadi budaya kami untuk mencari identitas dari dulu, pokoknya beda aja. Ini merupakan akumulasi karier kami sejak 19 tahun yang lalu, kami merangkum semua perjalanan tersebut di single Memang Beda," kata Qibil.

Akhirnya mereka bangga dengan perbedaan tersebut. Hal ini membuktikan juga bahwa ternyata sesuatu yang konsisten itu tidak sia-sia.

Intan Setiawanty

Intan Setiawanty

Memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2023. Alumni Program Studi Sastra Prancis Universitas Indonesia ini menulis berita hiburan, khususnya musik dan selebritas, pendidikan, dan hukum kriminal.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus