Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Babad Kapal Karam
: buat Eli Netscher
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
kau menetap di sini ketika tahun-tahun belum selesai di susun
bahasa masih terpisah dari tubuhnya, dan kau rompak apa saja
bahkan mimpi di dalam tidur pulas seorang kanak melayu
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
demi sesuatu yang kau namai hari depan
ya, hari depan—hari yang moyangmu simpan
dalam selangkangan mereka yang gemetaran
karena musim dingin akan segera datang
tapi setelah beratus tahun lamanya engkau pergi
di sini orang-orang justru memilih melindungi hari lalu
bukan hari depan. tidakkah menurutmu itu lucu netscher?
padahal jalan-jalan sudah kami tenun dengan urat nadi
urat nadi yang menjalari buah dada ibu kami yang kosong
pada kekosongan itu sebuah kota tumbuh dalam darah dalam daging
mengurat-mengakar sampai ke hulu jantung kami
namun di sini orang-orang tetap saja membilang
segala yang tinggal dan pergi—yang kami miliki
dan tak akan dapat dimiliki
seakan hari depan negeri ini ikut terbawa karavan kapalmu
yang karam beberapa abad lalu bersama kamper dan lada
dan cengkeh dan pala dan mimpi dalam tidur pulas seorang kanak melayu
Alahhu. Allahu.
pukul menunjuk 1831: matahari sembunyi dalam gelombang
gulita perlahan memasuki dusun kami sebagaimana pencuri
serupa kapal-kapalmu yang dulu berlabuh di teluk ini.
(tapi adakah yang lebih gelap dari silsilah kami, netscher?)
2024
Perburuan
: buat Yu Dafu
telah kau surukkan asal-usul ke dalam saku-saku baju
namun jantungmu terus saja berdetak lebih cepat
dari jam yang terpaku mati di dinding klenteng tua itu
tapi kau turut juga hari depan dengan sebuah sampan
laksana berlayarnya karavan-karavan niaga
dari jazirah asing demi lada yang tumbuh
hanya di dalam kitab-kitab mereka
ZhÇ” a, bùyào diÅ« xià wÇ’ yÄ«gè rén
seperti maut yang sedang mengintaimu dari balik buritan
sebagaimana mata pedang seorang pedagang
mengaku utusan langit pada sekaum pagan
terus kau berlayar ke selatan, jauh ke selatan
menuju tempat di mana hari depan dan hari lalu
dapat kau lipat ke dalam selembar halaman buku
dan terpisah 1000 kilometer dari tanah airmu yang pucat
berjarak 621.371 mil dari air mata gunung taisan
ke pajacombo
ke pajacombo
2024
Andreas Mazland, lahir di Banda Aceh. Senang menulis puisi, cerpen, dan esai. Emerging Balige Writers Festival 2023. Puisi-puisi dan tulisannya dapat ditemukan di berbagai media massa.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo