Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Film anime Jepang bertema persahabatan, Look Back, tayang di bioskop Indonesia sejak 31 Juli 2024.
Film ini diangkat dari manga karya mangaka Tatsuki Fujimoto, pencipta Chainsaw Man.
Strategi unik rumah produksi film menciptakan gambar yang orisinal.
PADA 19 Juli 2021, mangaka alias pencipta komik asal Jepang, Tatsuki Fujimoto, menggemparkan dunia manga. Tatsuki merilis sebuah komik seri tunggal atau one shot manga berjudul Look Back.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komik tersebut menjadi incaran karena nama Tatsuki Fujimoto sudah diperhitungkan setelah menelurkan manga kondang Chainsaw Man yang kala itu sedang tren. Reaksi pasar sungguh mengejutkan. Manga Look Back dibaca oleh 2,5 juta pembaca pada hari pertama penerbitannya. Lalu pada hari kedua, pembaca manga itu bertambah menjadi 4 juta orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain catatan pembaca digital yang ciamik, penjualan buku komiknya pun mengesankan. Pada pekan pertama penerbitan, terjual lebih dari 73 ribu eksemplar. Lantas pada pekan kedua, penjualan manga versi bukunya menembus 80 ribu eksemplar.
Manga Look Back juga menuai penghargaan bergengsi. Manga ini berada di peringkat pertama The Best Manga 2022 Kono Manga wo Yome! versi majalah Freestyle. Look Back juga memenangi Penghargaan E-book Rakuten Kobo dalam kategori One Complete Volume! One-Shot Manga pada 2023.
Dalam manga Look Back, Tatsuki Fujimoto menyuguhkan cerita sangat menyentuh. Ia mengisahkan persahabatan dua perempuan bernama Ayumu Fujino dan Kyomoto. Kisah persahabatan mereka disajikan dengan gambar ciamik. Satu ciri khas Tatsuki adalah ia mampu menampilkan gambar latar yang tampak nyata. Bahkan potongan panel bikinan Fujimoto mirip potongan anime.
Kabar baik, manga Look Back dialihwahanakan ke dalam bentuk anime yang digarap oleh Studio Durian dan rilis di Jepang sejak awal Juni 2024. Adapun anime Look Back baru tayang di Indonesia sejak 31 Juli 2024.
Karakter Fujino dan Kyomoto dalam film animasi “Look Back” karya sutradara Kiyotaka Oshiyama. Dok. Studio Dorian
Film anime ini disajikan singkat, tak sampai satu jam, tepatnya 58 menit. Meski begitu, cerita persahabatan Ayumu Fujino dan Kyomoto ini masih bisa disajikan dengan sempurna. Cerita berjalan dengan ringan dan tidak tergesa-gesa.
Dikisahkan Fujino sudah menjadi pelukis manga andalan di buletin sekolah. Karya komik singkat empat panel kreasi Fujino menuai pujian dari kawan-kawannya. Hal itu membuat Fujino besar kepala.
Ibarat balon, kesombongan Fujino meledak seketika saat melihat komik buletin sekolah bikinan Kyomoto, siswa yang jarang masuk sekolah. Rupanya manga bikinan Kyomoto jauh lebih indah daripada milik Fujino.
Angin pujian seketika berpindah ke arah ke Kyomoto. Hal ini membuat Fujino stres hebat karena merasa kalah saing dengan Kyomoto. Namun pada pengujung kelas enam, Fujino dan Kyomoto secara tak sengaja bersahabat. Awalnya, Fujino diminta sang guru mengirimkan sertifikat kelulusan ke rumah Kyomoto. Maklum, Kyomoto memang jarang masuk sekolah.
Karena rumah Kyomoto kosong, Fujino menerobos masuk hingga ke depan pintu kamar. Kesal karena tak ada orang, Fujino menggambar komik singkat empat panel untuk mengejek Kyomoto. Celaka, kertas komik empat panel itu jatuh dan masuk ke kamar Kyomoto lewat sela-sela pintu. Cerita pun terus berlanjut dengan menampilkan relasi persahabatan di antara keduanya.
Sutradara Kiyotaka Oshiyama sukses besar mengkonversi cerita manga Look Back ke dalam bentuk anime. Kiyotaka menyajikan gambar tokoh yang kuat, lengkap dengan latar yang mempesona. Setiap adegan cerita kedekatan Fujino dan Kyomoto bisa dieksekusi dengan sempurna dengan efek hangat yang mudah diterjemahkan oleh penonton.
Kiyotaka juga memasukkan potongan-potongan gambar diam seperti foto yang menceritakan kedekatan Fujino dan Kyomoto, dari melukis manga bersama di kamar, bercanda, hingga berjalan di tengah ladang bersalju.
Musik pengiring atau scoring film juga punya peran besar membungkus film anime Look Back menjadi lebih menyayat hati. Komponis Haruka Nakamura berhasil meramu musik pengiring yang dalam, meski hanya berbekal piano dan biola.
Sebagai penulis cerita atau karya asli, Tatsuki Fujimoto mengaku kaget dengan hasil anime Look Back. Ia kagum sutradara Kiyotaka Oshiyama mampu menghidupkan cerita dengan sangat nyata. "Saya merasa seolah-olah sedang menonton Fujino dan Kyomoto hidup melalui kamera," kata mangaka 31 tahun itu dikutip dari Screen Rant.
Setelah Look Back berubah wujud ke dalam anime, Fujimoto sempat galau. Ia merasa film tersebut seperti menjadi masalah besar untuknya. "Saya menangis karena saya pikir saya tidak akan pernah bisa membuat karya saya dengan ketulusan seperti itu lagi dalam hidup saya."
Adapun sutradara Kiyotaka Oshiyama mengaku sangat lega bisa merampungkan film dari cerita milik Fujimoto itu. Menurut Oshiyama, keputusan mengambil tawaran film Look Back bukanlah pilihan mudah. Ia sadar akan mendapat tuntutan sangat tinggi untuk menggubah film yang lebih baik daripada versi manganya.
Karakter Fujino dan Kyomoto dalam film animasi “Look Back” karya sutradara Kiyotaka Oshiyama. Dok. Studio Dorian
Salah satu ilustrator Studio Durian, Toshiyuki Inoue, mengungkapkan penggunaan gaya animasi yang unik untuk menghidupkan karakter Fujino dan Kyomoto. Inoue mengatakan, biasanya dalam proses pembuatan animasi, hanya gerakan utama yang digambar oleh animator kunci. Gambar-gambar ini biasanya kasar dan harus dirapikan oleh animator lain sebelum ditampilkan di layar.
Namun, dalam penggarapan film Look Back, Studio Durian memutuskan untuk langsung menggunakan gambar kasar dari animator kunci tanpa banyak perbaikan, bahkan langsung masuk ke tahap pewarnaan. Dengan cara ini, Inoue menyebutkan hasil akhir film menonjolkan nuansa gambar tangan yang lebih natural dan orisinal. Dengan kata lain, cara ini mampu memberikan visual yang berbeda dan unik di mata penonton.
"Saya pikir inilah salah satu alasan mengapa banyak orang merasa bahwa karya ini berbeda, karena kami mempertahankan nuansa gambar tangan yang autentik," tutur Inoue.
Film Look Back menuai pujian dari penonton dan sejumlah media di Jepang hingga luar negeri. Salah satu bukti, film ini mendapat skor 8,5/10 dalam situs IMDb. Film ini juga mendulang pendapatan tinggi, lebih dari Rp 100 miliar, dalam dua pekan pertama penayangan. Angka tersebut bisa bertambah setelah film ini ditayangkan secara internasional sejak akhir Juli 2024.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo