Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Review Film My Annoying Brother: Adaptasi Sukses dengan Suguhan Tawa dan Menguras Air Mata

My Annoying Brother versi Indonesia disuguhkan dengan apik tanpa menghilangkan esensi film aslinya.

19 Oktober 2024 | 19.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Film My Annoying Brother yang dibintangi Vino G. Bastian, AnggaYunanda, Caitlin Halderman, danKristo Immanuel, tayang di bioskop 24 Oktober 2024. Dok. BASE Entertainment / LifeLike Pictures

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - My Annoying Brother merupakan adaptasi dari film Korea Selatan yang dirilis pada 2016. Dalam versi Indonesia, film ini dibintangi oleh Vino G. Bastian sebagai Jaya dan Angga Yunanda sebagai Kemal. Kisahnya tak berbeda dengan film aslinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Versi Indonesia membawa cerita yang tak hanya mengharukan, tapi juga dibalut humor khas yang dekat dengan budaya Indonesia. Kemal adalah seorang atlet judo yang mengalami kebutaan akibat cedera. Hidupnya berubah drastis, diperparah dengan kakaknya, Jaya, seorang narapidana yang memanfaatkan cedera adiknya untuk mendapatkan kebebasan bersyarat.

Totalitas Peran Vino G. Bastian dan Angga Yunanda

Salah satu daya tarik utama film ini adalah totalitas akting para pemainnya, terutama Angga Yunanda yang berhasil membawakan sosok Kemal dengan ciamik. Peran sebagai atlet judo yang mengalami kebutaan bukanlah peran mudah, namun Angga berhasil memerankan karakter tersebut dengan meyakinkan. Penonton akan merasakan kedalaman emosinya dalam setiap adegan, terutama ketika ia berusaha bangkit dari keterpurukan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun Vino G. Bastian, yang dikenal sebagai aktor versatile dalam berbagai genre film—sukses menghadirkan sosok Jaya yang penuh humor dan terkadang konyol. Vino memberikan warna komedi yang sangat kental dalam film ini. Tak hanya itu, humor-humor lokal yang muncul dalam interaksi sehari-hari Jaya dan Kemal, mampu mengocok perut penonton. 

Kisah Keluarga yang Menyentuh Disuguhkan di My Annoying Brother

Kehangatan hubungan saudara antara Jaya dan Kemal menjadi inti cerita. Meskipun mereka adalah saudara tiri, Jaya perlahan-lahan menunjukkan perhatian terhadap Kemal, terutama setelah mengetahui penyakit keras yang dideritanya. 

Dalam salah satu adegan yang mengharukan, Jaya berusaha menutupi kondisinya dari sang adik, merencanakan segala sesuatu untuk masa depan Kemal sebelum akhirnya ia harus pergi. Momen-momen itu begitu menyentuh, terutama ketika penonton dihadapkan pada kematian Jaya yang menjadi puncak emosional film.

Perbandingan dengan Versi Asli

Meskipun film ini merupakan adaptasi dari versi Korea, My Annoying Brother memiliki sentuhan lokal yang kental. Dari latar tempat tinggal di gang sempit hingga kehidupan sosial sehari-hari, penonton Indonesia akan merasakan kedekatan budaya yang ditampilkan dalam film ini. Bahkan, tambahan elemen romansa ringan antara Kemal dan Amanda (diperankan Caitlin Halderman) memberikan nuansa berbeda dari versi aslinya, meskipun tidak menjadi fokus utama cerita.

Dengan semua elemen tersebut, My Annoying Brother berhasil menghadirkan kisah yang mengaduk-aduk emosi, dari tawa hingga air mata, dalam balutan cerita keluarga yang hangat dan sederhana. My Annoying Brother juga mengisi kekosongan genre persaudaraan kakak-beradik di industri perfilman Tanah Air. Film ini dirilis di bioskop seluruh Indonesia pada 24 Oktober 2024.

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus