Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film orisinal Netflix Indonesia terbaru, The Shadow Strays tayang mulai Kamis, 17 Oktober 2024. Film laga karya sutradara ternama Timo Tjahjanto ini dibintangi oleh Aurora Ribero, Hana Malasan, Adipati Dolken, Andri Mashadi, Kristo Immanuel, Ali Fikry, Taskya Namya, Agra Piliang, Daniel Eka, Tanta Ginting, Chew Kin Wah, Arswendy Bening Swara, dan lain-lain.
Sinopsis The Shadow Strays
The Shadow Strays mengikuti kisah pembunuh bayaran muda dengan nama panggilan 13 (Aurora Ribero). Dalam masa latihan, 13 diistirahatkan sementara setelah gagal dalam misi penting pertamanya. Sembari menunggu masa evaluasi, dia tidak sengaja bertemu Monji (Ali Fikry), bocah laki-laki yang ibunya dibunuh oleh sebuah sindikat kriminal sadis.
Suatu hari Monji menghilang dan 13 bertekad untuk menemukan kawan satu-satunya itu. 13 memulai pencarian meski ia harus melawan mentornya yang misterius, Umbra (Hana Malasan), serta organisasi tempat ia bernaung, The Shadows.
Review The Shadow Strays
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hana Malasan sebagai Umbra dalam film The Shadow Strays. Dok. Netflix
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Film ini dibuka dengan adegan yang sangat menarik. Berlatar di kedai teh tradisional Jepang, dengan menghadirkan sejumlah anggota yakuza. Di situlah 13 dan Umbra beraksi seperti ninja untuk membunuh seluruh anggota kelompok tersebut. Dari menit awal, Timo Tjahjanto benar-benar menghadirkan aksi laga yang intens dan brutal.
Perlu dicatat, bahwa film ini dikhususkan untuk penonton dewasa atau 18 tahun ke atas karena mengandung banyak unsur kekerasan. Setelah pindah lokasi ke Jakarta, penonton dibuat tidak berhenti melihat adegan-adegan sadis yang tak terduga. Bagian tubuh terpotong, cipratan darah, hingga suara senjata dari masing-masing karakter terasa nyata dan banyak ditemukan di sepanjang film berdurasi 2 jam 25 menit ini. Karena padatnya adegan-adegan menegangkan tersebut, rasanya hanya sedikit untuk penonton mengistirahatkan jantung.
"Para karakter di film ini selalu bergerak dari satu lokasi ke berikutnya dan penonton bisa merasakan letihnya mereka. Seolah-olah penonton ikut bepergian bersama mereka, pindah dari satu negara ke negara lain atau dari satu tempat ke tempat lain," kata Timo Tjahjanto.
Hana Malasan dalam film The Shadow Strays. Dok. Netflix
Setiap karakter digambarkan dengan sangat kuat yang kemudian disimbolkan dalam senjata yang mereka gunakan. Hal ini sempat diutarakan oleh Timo saat konferensi pers di Jakarta pada Selasa, 15 Oktober 2024.
"Haga (Agra Piliang) dia penadah narkoba sama pencadu, dia berantem pakai jarum. Prasetyo (Adipati Dolken) dia tidak kuat secara fisik jadi dia bersama pasukan-pasukan dan koneksinya," kata Timo. "13 (Aurora Ribero) itu pembunuh dalam pelatihan dan belum profesional jadi dia pakai senjata yang kecil, pisau atau pedang pendek. Umbra (Hana Malasan) sudah jadi veteran, kita kasih dia katana yang sudah warna hitam."
Aurora Ribero sebagai 13 sangat menonjol di film ini. Ia menunjukkan perempuan yang tanggung, berani, dan tidak takut apapun. Meski diserang terus menerus secara brutal oleh para musuhnya yang didominasi laki-laki, 13 tidak terkalahkan, seolah tidak bisa mati. Meski ini adalah film laga pertamanya, Aurora berhasil menaklukannya dengan baik.
Tidak hanya aksi laga yang seru, The Shadow Strays juga menghadirkan drama yang kompleks. Seperti halnya 13 yang ternyata memiliki trauma gelap dari masa kecilnya dan Umbra dengan perasaan yang begitu besar untuk memiliki seseorang yang ia sayangi. Walaupun sudah mencapai akhir film, lagi-lagi penonton masih tidak dibuat tenang dengan munculnya beberapa karakter tak tertebak.