Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Host DiaryMisteriSara yaitu Sara Wijayanto, Demian Aditya, Fadi Iskandar, dan Wisnu Hardana melakukan penelusuran ke berbagai tempat horor di Amerika Serikat selama 17 hari. Tempat-tempat yang mereka datangi antara lain Warren Museum, Preston Castle, The Shanley Hotel, The Conjuring House, dan White Hills Mansion.
Penelusuran ini juga bertepatan dengan perayaan anniversary ke-5 DiaryMisteriSara. Perjalanan mereka dirangkum dalam konten spesial berjudul Journey to Annabelle yang akan tayang secara eksklusif di DMS+, aplikasi horor pertama dan terbesar di Indonesia.
DMS+ secara resmi menggandeng Multivision Plus untuk bergabung dengan kepemilikan saham sebesar 35 persen. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk dapat terus mendukung para konten kreator horor Indonesia. Melalui aplikasi ini, para penggemar dapat menikmati segala informasi dari kreator-kreator idolanya tentang horor dan misteri secara lengkap.
DiaryMisteriSara Beri Pengalaman Berbeda dengan Horror Cinematic Universe
Demian Aditya selaku founder DMS+ mengaku sangat senang memperingati lima tahun DiaryMisteriSara dengan petualangan luar biasa. Dengan berkembangnya penggemar misteri, DMS+ ingin memberikan pengalaman yang berbeda dengan memasuki Horror Cinematic Universe dan memahami lebih dalam tentang entitas makhluk tak kasat mata dan dunianya.
"Melalui penelusuran ini, kami berkomitmen untuk membawa penggemar lebih dekat dengan sisi misterius dan menghadirkan perasaan mencekam yang berkesan. Ini adalah langkah besar dalam menghadirkan kisah horor yang belum pernah ditemui sebelumnya, dan kami tidak sabar untuk berbagi semua yang telah kami temukan dengan para penggemar setia DiaryMisteriSara yaitu Saraddicts," kata Demian Aditya.
Kolaborasi DiaryMisteriSara dengan Content Creator Amerika
Penelusuran ini juga akan mencakup kolaborasi dengan pembuat konten horor dan misteri Amerika yang akan menjadikan season kedua ini lebih mendalam dan misterius yaitu Sean Austin dan kreator horor lainnya yang akan diumumkan dalam aplikasi DMS+.
Amrit Ram Punjabi selaku Direktur Multivision Plus mengaku percaya pada potensi DiaryMisteriSara dalam mengembangkan industri kreatif di Indonesia. Menurutnya ini adalah langkah yang tepat untuk memajukan sektor konten horor dan misteri.
"Kami melihat DMS+ sebagai pelopor dalam membuka pintu bagi pembuat konten lokal maupun internasional untuk berkembang dan menyajikan pengalaman berkualitas tinggi kepada penikmat misteri dan horor di seluruh negeri. Ini adalah awal yang menarik bagi kemitraan kami, dan kami berharap bisa menciptakan berbagai konten yang akan memikat dan menghibur pemirsa kami bersama," kata Amrit Ram Punjabi.
Pencapaian Aplikasi DMS+ Hadirkan Konten Horor
DMS+ sendiri telah mencapai kesuksesan yang luar biasa, menjadi aplikasi pertama dan terbesar di Indonesia dengan memiliki lebih dari 1,3 juta pengunjung, lebih dari 419.571 instalasi, dan 278 ribu pengguna aktif dalam kurang dari satu tahun sejak peluncurannya. Aplikasi DMS+ telah menjadi tempat utama untuk konten misteri dengan Video on Demand, Live Stream+, Merchandise++, dan tiket acara online maupun offline yang dapat diakses dari seluruh dunia.
"Kami sangat bersemangat Kami sangat bersemangat untuk mengembangkan konten-konten kreator horor sebagai kreator pertama kami DiaryMisteriSara, dan kami berharap akan banyak konten kreator yang akan bergabung di DMS+. Kami berkomitmen untuk terus menyajikan konten berkualitas tinggi kepada penggemar penggemar horor di Indonesia," kata Demian Aditya.
Khusus untuk paket konten penelusuran spesial DiaryMisteriSara Journey to Annabelle, dapat dibeli dalam aplikasi DMS+ dengan harga spesial senilai Rp 25.000.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini