Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Senyawa menjadi penampil yang lain dari gelaran Synchronize Festival 2022. Duo eksperimental dari Yogjakarta ini menjadi penampil yang cukup ditunggu di hari pertama Synchronize Fest, Jumat, 7 Oktober 2022.
Grup eksperimental dari Rully Shabara dan Wukir Suryadi tampil menarik di panggung XYZ Stage. Mereka tampil pada pukul 22.00 WIB. Penonton Senyawa seperti dibawa ke dimensi lain. Musik eksperimental yang menghentak dipadu cahaya lampu yang suram menambah kesan "beda" dalam pertunjukannya. Penampilan Senyawa cukup merepresentasikan pesannya dalam pertunjukan ini.
Seperti dalam pementasan-pementasan sebelumnya, Senyawa menampilkan penampilan dengan format Wukir yang bermain dengan seperangkat alat musiknya yang tidak biasa dan Rully bernyanyi dengan eksplorasi vokal yang bermacam-macam. Sebagai frontman, Rully juga menampilkan gerakan seperti tarian yang menyiratkan orang sedang berkhotbah.
Wukir Suryadi memainkan seperangkat alat musiknya yang dinamainya sebagai Industrial Mutant. Alat tersebut terbagi dari 3 alat musik yang terbaring di atas meja. Alat ciptaan Wukir itu di antaranya adalah leher gitar bersama senarnya dan beberapa lonjoran logam yang ditata rapi.
Saat di panggung alat itu ditabuh, dipetik, dan dipukul hingga memunculkan efek suara yang bermacam-macam. Alat pemukul untuk alat musiknya tersebut pun bermacam-macam. Di antaranya alat gesek biola, tongkat kecil, hingga busur panah.
Industrial Mutant ini merupakan alat yang dimainkan Senyawa pada album yang dirilis pada 2021 lalu yakni Alkisah. Album itu menjadi album terbaik Tempo pada 2021. Album yang menurut pengamat Musik David Tarigan sebagai album dengan lirik terlugas milik Senyawa.
Penampilan di Synchronize Fest 2022 ini menurut Rully sangat membuatnya tertantang dan ingin terus membuat eksplorasi dari bentuk Senyawa selanjutnya. "Senyawa mainnya kan di tempat macam-macam yah. Di tempat macam-macam selalu tertantang untuk main. Sebenarnya, main di Ibukota Indonesia, Jakarta gitu acaranya Synchronize Festival yah kita lihat. Saya ingin tahu rasanya, energinya seperti apa, anak mudanya seperti apa," kata Rully saat diwawancara sebelum pertunjukan.
"Energinya pasti beda seperti kami sebelumnya main di Merapi. Jadi kami tahu, energinya di sini beda di sini beda," tambahnya.
Ditanya mengenai project selanjutnya, Rully mengungkapkan Senyawa sedang mempersiapkan untuk menjalani tur Nusantara yang diberinya tema "Membaladakan Keselamatan". Setelah itu tentu dilanjut tur luar negeri sebagaimana telah sering mereka lakukan. "Kami sedang menyiapkan tur Nusantara yah. Kami mencari titik-titik mana yangmengharapkan Senyawa ingin tampil di sana," ujarnya.
Total, Senyawa memainkan 11 lagu dalam pertunjukannya selama 45 menit itu. Selain memainkan full set dari album Alkisah, Senyawa dalam pertunjukan ini juga memainkan lagu-lagu dari album sebelumnya. Diantaranya adalah Hadirlah Suci, Gaib, Hukum Semesta, hingga Senyawa.
Album Alkisah disampaikan David Tarigan dalam Majalah Tempo edisi 15 Januari 2022, merupakan album bentuk eksplorasi lanjutan Senyawa dalam menceritakan sebuah perjalanan hingga narasi tentang kiamat. Alkisah tidak sepenuhnya berbicara tentang kehancuran yang kelam, tapi juga menjadi awal pada sesuatu yang tak tertebak.
Penampilan Senyawa menjadi pembeda dari line up lainnya yang sudah sering dilihat di media massa dan bermain di panggung-panggung mainstream. Senyawa memang lebih sering main di luar negeri daripada di Indonesia.
Baca juga: OM New Pallapa Tutup Gelaran Synchronize Fest Hari Pertama dengan Dangdutan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini