Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Thailand How to Make Millions Before Grandma Dies karya sutradara Pat Boonnitipat memikat perhatian penonton di Indonesia sejak pertama kali ditayangkan pada 15 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dikutip dari Klikfilm, distributor resmi film ini di Indonesia, film ini telah ditonton sebanyak 2.017.270 kali hingga Selasa, 28 Mei 2024. Angka ini menunjukkan antusiasme besar masyarakat Indonesia terhadap film bergenre drama keluarga ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kisah
How to Make Millions Before Grandma Dies mengisahkan tentang M, seorang pemuda yang berhenti kuliah untuk menjadi seorang game caster. Ia berharap bisa mendapat banyak uang dengan cara yang dianggapnya mudah, namun kenyataannya tidak demikian. Inspirasi datang dari sepupunya yang berhasil meraih warisan rumah megah setelah merawat kakeknya sebelum meninggal.
M merawat Amah atau neneknya yang baru saja divonis kanker stadium akhir, dengan harapan bisa mendapat warisan besar setelah neneknya meninggal. Cerita ini menggambarkan hubungan erat antara cucu dan nenek dalam budaya keturunan Thailand-Cina.
Film ini dibintangi oleh Billkin Puthipong sebagai M dan Usa Samekham sebagai Amah. Film ini menjadi debut Billkin sebagai pemeran utama di dunia perfilman Thailand. Selain Billkin dan Usa, film ini juga menampilkan Sarinrat Thomas, Sanya Kunakorn, Pongsatorn Jongwilas, Himawari Tajiri, Tontowan Tantivejakul, dan Duangporn Oapirat.
Pencapaian
Pat Boonnitipat tidak menyangka filmnya akan mendapat sambutan di Indonesia. Pat mengatakan, meski Thailand dan Indonesia memiliki banyak perbedaan. Namun, kisah yang disajikan dalam film ini ternyata terhubung dengan pengalaman banyak orang di Indonesia.
“Satu hal yang aku pelajari yakni Thailand dan Indonesia mungkin berbeda, namun ternyata kita juga sama,” di kantor Falcon Pictures, Jakarta, Sabtu, 25 Mei 2024 seperti dikutip dari Antara.
Film yang mengangkat tema drama keluarga ini mulanya dibuat sebagai proyek pembelajaran bagi Pat Boonnitipat dalam dunia perfilman. Namun, tanpa diduga, film ini menyentuh hati banyak penonton, terutama di Indonesia.
“Aku tidak menyangka bagaimana para penonton Indonesia memberikan kehangatan yang bisa saya rasakan. Aku sangat tersentuh ketika banyak penonton yang akhirnya turut membagikan kisah mereka dengan neneknya, itu sangat berkesan bagiku,” kata Pat.
Respons positif dari penonton Indonesia memberikan inspirasi baru bagi Pat Boonnitipat. Sutradara muda ini mengaku tertarik untuk melibatkan Indonesia dalam proyek filmnya di masa depan. Ia ingin memahami budaya Indonesia lebih dalam sebelum membuat karya yang melibatkan unsur-unsur lokal.
“Aku sangat tertarik untuk melibatkan Indonesia di film-filmku selanjutnya,” kata Pat.
Dikutip dari Screen Daily, film ini juga berhasil mendominasi box office Thailand mencapai 8,1 juta dolar Amerika pada 24 April 2024.
ANTARA | KARUNIA PUTRI