Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Berita Tempo Plus

Ada Picasso, Ada Ashley Bickerton, Ada…

Art Jakarta Gardens membuat terobosan menyajikan karya-karya di taman hutan kota Plataran, Senayan. Ada banyak kemungkinan ke depan dengan format pameran semacam ini.  

16 April 2022 | 00.00 WIB

Gamelantron karya Aaron Taylor Kuffner dalam Art Jakarta Garden 2022 di Hutan Kota Plataran, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, 7 April/isaartanddesign.com
Perbesar
Gamelantron karya Aaron Taylor Kuffner dalam Art Jakarta Garden 2022 di Hutan Kota Plataran, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, 7 April/isaartanddesign.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Art Jakarta Gardens menyajikan karya sejumlah seniman dari Indonesia dan mancanegara.

  • Pameran diselenggarakan secara indoor dan outdoor di kompleks hutan kota Plataran, Senayan.

  • Ada karya Picasso dan Joan Miro.

TIDAK ada kabel listrik menjalar ruwet. Tidak terlihat perangkat audio mencolok yang sengaja disetel mengeluarkan bunyi. Di bagian belakang taman hutan kota Plataran, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kita melihat sebuah karya unik. Sebuah instalasi bermateri instrumen Jawa: tiga gong berbeda ukuran dipasang vertikal diapit dua bonang kecil. Gong itu berada di tengah. Di samping kanan terdapat enam bonang, di samping kiri enam bonang. Semua berukuran sedang. Tata desain dibuat sedemikian rupa sehingga instrumen dipayungi lapisan berwarna kebiruan yang menggelombang.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Seno Joko Suyono

Seno Joko Suyono

Menulis artikel kebudayaan dan seni di majalah Tempo. Pernah kuliah di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Pada 2011 mendirikan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) dan menjadi kuratornya sampai sekarang. Pengarang novel Tak Ada Santo di Sirkus (2010) dan Kuil di Dasar Laut (2014) serta penulis buku Tubuh yang Rasis (2002) yang menelaah pemikiran Michel Foucault terhadap pembentukan diri kelas menengah Eropa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus