Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Pesantren akan tayang di bioskop Indonesia mulai 4 Agustus 2022. Kabar penayangan film ini secara komersial diungkapkan oleh Lola Amaria Production dalam siaran pers yang diterima Tempo pada Ahad, 31 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Lola memberikan alasannya untuk mendistribusikan film yang dibuat pada 2015 itu secara komersial. Menurut aktris film tersebut, Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, memiliki 25 ribu pesantren.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Karena terkesan tertutup, banyak stigma negatif yang dilekatkan padanya, padahal sebenarnya apa yang kita tahu tentang institusi pendidikan tertua di Indonesia ini?” katanya dalam siaran pers itu.
Lola mengatakan bahwa isu yang dibawa film Pesantren sangat penting untuk Indonesia saat ini. Karena itulah, ia mendistribusikan film ini di jaringan bioskop komersil.
Film Pesantren adalah usaha untuk mencari tahu tentang bagaimana kehidupan para santri di pesantren melalui kisah dua santri dan guru muda di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, sebuah pesantren terbesar dengan 2.000 santri di Cirebon, Jawa Barat. Pondok pesantren ini adalah pesantren tradisional pada umumnya, tetapi istimewa karena dipimpin oleh perempuan.
Potongan video dari Film Pesantren (A Boarding School). FOTO/Youtube
Shalahuddin Siregar, sutradara dan produser film itu mengatakan dia tak hanya ingin membuat film yang menjelaskan apa itu pesantren, tetapi ingin melihat lebih dalam hal yang jarang dibahas di luar. “Makanya, film ini fokus pada bagaimana Islam dari sudut pandang perempuan,” kata dia.
Tahun lalu, film Pesantren sebenarnya menjadi pembuka Madani Film Festival yang berlangsung pada 27 November – 4 Desember 2021 di XXI Epicentrum. Saat itu, Shalahuddin menuturkan alasannya membesut film ini.
Menurut Shalahuddin, karyanya itu bukan merupakan film agama. Film yang dalam Bahasa Inggris berjudul A Boarding School ini menceritakan ada anak mau masuk SMP tapi tak mampu bayar biaya seragam. "Makanya orang tuanya mengirimnya masuk ke pesantren,” katanya saat itu.
Film Pesantren, oleh Lola Amaria Production, juga sudah diputar dalam program Sinema Ramadan yang dibuat bekerja sama dengan Yayasan Bumi Karya Lestari. Program Sinema Ramadan adalah pemutaran film Pesantren di sepuluh pesantren di Pulau Jawa selama Ramadan 2022.
Produksi film Pesantren sempat berhenti di tengah jalan karena kesulitan pendanaan. Film ini akhirnya bisa selesai pada 2019 setelah mendapatkan dukungan dari In-Docs, Steps International, Kedutaan Denmark di Jakarta, Talents Tokyo, serta dua stasiun TV internasional—NHK dan Al Jazeera Documentary Channel. Film ini diputar pertama kali di International Documentary Film Festival Amsterdam (IDFA) pada 2019. IDFA adalah festival dokumenter paling bergengsi dan terbesar di dunia.
Film Pesantren terpilih dari sekitar 3.000 film, yang terdapat di dalam program di Luminous, sebuah program yang menurut IDFA adalah film-film yang mampu menenggelamkan para penontonnya dalam pengalaman sinematik: digerakkan oleh tokoh, cerita, maupun pembuat film. Luminous hadir untuk memulihkan keindahan relasi, ekspresi dan rasa empati manusia dan membuat yang universal menjadi nyata lewat individu-individu dalam film-fim terpilih.
Menurut juru program Luminous Sarah Dawson, gaya observasional sutradara memberi kekuatan kepada anak-anak muda yang menjadi subyek film Pesantren ini sehingga mereka mampu menceritakan kisah mereka sendiri. “Kita bisa belajar banyak dari guru-guru maupun pelajar dalam film ini, apapun kepercayaan atau identitas kita. Buat saya sendiri, film ini membuat saya merasa lebih punya harapan tentang dunia,” kata dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.