Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Tujuan Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Angkat Tema Kesehatan Mental

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis berusaha menyoroti isu kesehatan mental yang relevan dengan generasi sekarang.

12 Oktober 2024 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Prilly Latuconsina kembali menyapa layar lebar dengan peran emosional terbarunya dalam film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Film yang disutradarai oleh Reka Wijaya ini menyatukan dua bintang populer, Prilly Latuconsina dan Dikta Wicaksono, dalam kisah emosional yang penuh makna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Umay Shahab sebagai produser mengungkapkan bahwa melalui film produksi Sinemaku Pictures ini berusaha untuk mengangkat isu kesehatan mental di Indonesia dan relate dengan generasi sekarang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kali ini kita berusaha untuk mengangkat isu kesehatan mental yang general, seperti toxic dan abusive, baik itu dari orang tua maupun lingkungan. Kita berusaha untuk keep apa yang kita buat itu relate dengan generasi kami dan tentunya tetap bertanggung jawab atas itu,” ujar Umay dalam konferensi pers yang diselenggarakan Kamis, 10 Oktober 2024.

Prilly Latuconsina yang juga turut andil sebagai Produser Eksekutif menjelaskan bahwa topik kesehatan mental adalah sebuah isu yang perlu diangkat dengan pendekatan berbeda, yakni medium film. "Film itu medium yang kuat untuk membahas isu-isu yang tabu dibahas. Makanya pengen mengangkat kesehatan mental karena pengen isu ini menjadi sesuatu yang general dibahas, bukan sesuatu yang enggak nyaman untuk dibicarakan," katanya.

Poster film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis. Foto: Instagram/@bolehkahsekalisajakumenangis

Refleksi Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis ini membawa pesan yang sangat relevan, terutama di era di mana banyak orang merasa tertekan oleh tuntutan untuk selalu tampak kuat di hadapan orang lain. Melalui cerita Tari dan Baskara, film ingin mengingatkan penonton bahwa menangis adalah bagian dari proses penyembuhan yang sangat manusiawi.

“Melalui Baskara, saya juga ingin menunjukkan kita semua membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat saat menghadapi kesulitan,” ujar Dikta Wicaksono yang memerankan tokoh Baskara.

Tidak hanya fokus pada peran Prilly dan Dikta, film ini juga diperkuat dengan penampilan Dominique Sanda, Surya Saputra, Widi Mulia, Gracia JKT48, dan Kristo Immanuel. Masing-masing karakter membawa cerita emosionalnya sendiri yang menambah kedalaman film ini.

Prilly berperan sebagai Tari, seorang perempuan muda yang menyimpan banyak luka dari masa kecilnya. Setelah kakaknya pergi dari rumah, Tari harus berjuang sendiri untuk melindungi ibunya dari ayahnya yang abusive. Dalam film ini, emosi Tari ditampilkan begitu nyata, di mana ia berusaha untuk tetap kuat dan bertahan, meski trauma masa kecil terus menghantuinya.

Bolehkah Sekali Saja Kumenangis akan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai Kamis, 17 Oktober 2024. Jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan perjalanan emosional Prilly dan Dikta yang akan menggugah hati banyak penonton.

WILNA LIANA AZ ZAHRA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus