Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Ubud -Greenpeace Indonesia mengadakan pemutaran film dokumenter berjudul BLUE dalam rangkaian acara Ubud Writers and Readers Festival. "Greenpeace ambil inisiatif membawa pemikiran yang lebih luas," kata Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak, Sabtu, 27 Oktober 2018.
BLUE menceritakan tentang permasalahan laut, seperti polusi limbah plastik di lautan. Film berdurasi 76 menit tersebut menyuguhkan gambaran tentang pencemaran plastik yang meracuni biota dalam rantai makanan ekosistem laut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Leonard menjelaskan bahwa film produksi Northern Pictures tersebut kali pertama diputar untuk publik di Indonesia. Menurut Leonard, pemutaran film BLUE di Ubud Writers and Readers Festival karena sesuai dengan tema yang diusung Jagaditha: The World We Create.
Namun, menurut dia, polusi laut merupakan isu besar yang perlu disampaikan. "Kami ingin membangun kesadaran publik. Laut bagian dari semesta," tuturnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain di Ubud Writers and Readers Festival, BLUE juga akan diputar saat Our Ocean Conference yang berlangsung di Nusa Dua, pada 29-30 Oktober 2018. "Kami mau coba membawa film ini ke mana-mana, tapi memang bertahap," kata Leonard.
Baca: Ubud Writers and Readers Festival dan Kemunculan Penulis Muda
Pemutaran film BLUE juga disertai dengan sesi diskusi bertema 'Protect Our Oceans'. Sesi tersebut menghadirkan pembicara Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara Yeb Sano, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Bali I Made Juli Untung Pratama, dan dosen filsafat Universitas Indonesia Saras Dewi.