Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - NIKI memulai aksi panggungnya dengan lagu 'Buzz' di hadapan penggemarnya yang mengenakan baju serba hitam pada Ahad malam,16 Desember 2025 di Beach City International Stadium, Jakarta Utara. Musisi kelahiran Jakarta, 24 Januari 1999 itu di atas panggung sekitar 1 jam 40 menit, sedang menjalankan rangkaian tur dunia bertajuk NIKI Around The World Tour sebagaimana Taylor Swift yang tak lama ini merampungkan tur dunia bertajuk The Eras Tour.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Buka Buzz Around The World Tour di Jakarta, Reality Club Ajak Penggemar NIKI Pemanasan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekitar 11 tahun lalu saat usianya masih 15 tahun, NIKI berdiri di atas panggung di lokasi yang sama sembari memainkan ukulelenya di hadapan penggemar bintang pop Taylor Swift, sebagai penampil pembuka. Ukulele berwarna kuning yang semula digenggamannya di panggung itu, kini berubah jadi barisan gitar akustik dan elektrik yang terparkir di backstage.
Konser NIKI di Jakarta Hari Kedua
Tembang pembuka itu juga sebagai nomor pembuka di album terbarunya berjudul Buzz. NIKI muncul dari layar dengan corak kotak-kotak terbayang, kemudian memainkan gitar Fender Jazzmaster warna hitam berpadu putih, dengan pakaian ala Cyberpunk City Girl Vibes.
Ia melanjutkan ke lagu selanjutnya yakni “Keeping Tabs dan “Colossal Loss”. Setelahnya ia menyapa para penggemarnya. “Hai Jakarta, apa kabar? Selamat datang di Buzz Around The World Tour. Seperti judul turnya, malam ini saya akan membawa kalian keliling dunia karena saya senang sekali menyanyikan lagu saya ke penjuru dunia,” katanya.
Aksi panggung NIKI dalam konser Buzz Around The World Tour di Beach City Ancol Stadium, Jakarta Timur, Minggu, 16 Februari 2025. TEMPO/Bagus Pribadi
Malam itu jadi malam kedua NIKI menggelar konser Buzz Around The World Tour, setelah dua hari sebelumnya di tempat yang sama. Rasanya tak cukup baginya dan penggemar tampil dua hari di kampung halaman, mengingat kedua hari itu tiket ludes terjual.
Setelah menyapa penonton, ia tak langsung melantunkan lagu berikutnya melainkan muncul visual di layar lebar dengan tulisan “Technical Difficulties”. NIKI menanyakan kepada para personel band yang juga tak mengetahui apa yang terjadi. Ternyata, aksi panggung itu mengarah pada lagu berikutnya dengan pesan kepada penonton agar tetap fokus, kemudian membawakan lagu “Focus” dari album Buzz dan langsung memainkan bagian reff-nya.
NIKI tanpa jeda langsung membawakan “urs” yang dirilis dalam mini album wanna take this downtown?, kemudian kembali ke salah satu nomor di album Nicole yang dirilis pada 2022 berjudul “Autumn”. Ia kemudian membawakan lagu “Lowkey” yang rilis sekitar enam tahun lalu sehingga tak menyangka saat penonton menyanyikan lagu itu. “Oh, tahu lagu ini?” ujarnya sembari bernyanyi.
Saat jeda membawakan lagu-lagunya, NIKI cukup sering berinteraksi dengan penonton. Kala visual animasi kota berubah menjadi penginapan bertuliskan Buzz Hotel, NIKI kembali menyapa penonton. “Mari kita beri tepuk tangan kepada Reality Club sebagai band pembuka. Mari tepuk tangan untuk band hebat saya. Terima kasih sudah berada di sini dan saya berterima kasih kepada musik saya yang telah menuntun saya,” katanya kemudian kembali mengajak penonton bernyanyi.
Secara sendu, NIKI kemudian menyanyikan lagu bertajuk “Did You Like Her In The Morning” dari album teranyarnya. Tak berhenti di situ, musisi dengan nama lahir Nicole Zefanya itu kembali membuat hati penggemarnya hancur berkeping-keping saat melantunkan lagu “Take Care” yang menarasikan situasi patah hati, putus asa, namun harus bersikap ikhlas melepas hubungan di satu waktu yang bersamaan. Saat membawakan lagu itu, NIKI lihai memainkan gitarnya bagaikan gitaris band-band bergenre midwest emo.
Ia kembali menyapa penonton. “Jadi kemarin aku menyanyikan lagu ini, dan rasanya crowd terbesar yang pernah kualami. Jadi malam ini jangan mau kalah dengan kemarin malam,” katanya. Lalu ia melantunkan “La La Lost You”.
Visual Konser NIKI
Aksi panggung NIKI bagaikan kolase visual dan terbagi menjadi beberapa babak ketika layar kembali menampilkan visual yang berbeda saat jeda. Cahaya petir serta suara guntur disertai hujan menghiasi layar lebar itu dipadu suara gesekan kaca dan synthesizer.
Suasana itu ditujukan agar satu tema dengan lagu berikutnya berjudul “Blue Moon”. Namun lagu berikutnya berjudul “Strong Girl” memberikan suasana berbeda hingga sudut-sudut stadium. NIKI mulai memetik senar gitar akustiknya dan bernyanyi, diiringi ribuan penonton.
“Press my belly, pull the tab // And just maybe I'll flush // My teeth, the ache's the best index for // Drive, in my mother's words // Just drag your heels and don't you draw a line // Be strong, girl // Strong girl.” Tepat di samping kiri Tempo berdiri, seorang perempuan berusia 20-an tahun menyeka air matanya.
Cahaya kembali redup serta bebunyian dari synthesizer, kemudian NIKI langsung menyanyikan lagu “Tsunami”. Di momen ini, secara estafet NIKI menggempur perasaan penonton dengan tembang-tembangnya di album Buzz. Ia memainkan gitar akustik 12 senar dan sepanjang lagu itu pula visual berwarna biru menyertai yang diakhiri aksi jeritan NIKI.
Aksi panggung NIKI dalam konser Buzz Around The World Tour di Beach City Ancol Stadium, Jakarta Timur, Minggu, 16 Februari 2025. TEMPO/Bagus Pribadi
Visual di layar lebar seketika berubah dan menampilkan para penonton yang berada tepat di depan panggung. NIKI mulai membawakan lagu-lagunya lagi seperti “Oceans and Engines”, lalu membawakan sebuah lagu Katy Perry.
Personel bandnya meninggalkan panggung, NIKI duduk sendiri di panggung yang sama saat dirinya membuka konser Taylor Swift pada 2014 silam. Menekan tuts piano dan menyanyikan lagu “The Apartment We Won’t Share”, seketika penonton berjeritan. Lagu itu kemudian di-medley dengan tembang berjudul “Paths”.
Sekembalinya personel band berjumlah lima orang itu ke atas panggung, NIKI menyanyikan lagu “Magnets”, dilanjutkan “Heirloom Pain” yang dimedley dengan “Before” sebelum menutup dengan “Nothing Can” dan panggung seketika gelap gulita.
Penggemar tampak heran dengan itu dan meneriaki “we want more” secara berulang-ulang. Panggung kembali bercahaya dan NIKI muncul, langsung menyanyikan “Highschool in Jakarta” sembari mengatakan, “Bercanda, guys.”
Kali ini aksi panggung NIKI benar-benar berakhir di Jakarta dalam rangkaian tur tahun ini saat dirinya membawakan “Backburner” yang di-medley dengan “Take A Chance With Me”.
Tentang Konser NIKI Around The World Tour
NIKI melaksanakan promosi album Buzz yang dirilis pada 9 Agustus 2024 di bawah naungan label rekaman asal Amerika Serikat, 88rising, dengan konser pada 14 dan 16 Februari di Jakarta. Sebelumnya, dia sudah singgah di Hongkong, Manila, dan akan melanjutkan perjalannya ke Singapura, Kuala Lumpur, Perth, Sydney, hingga Melbourne.
Aksi panggung Reality Club saat menjadi band pembuka konser NIKI bertajuk Buzz Around The World Tour di Beach City Ancol Stadium, Jakarta Timur pada Minggu, 16 Februari 2025. TEMPO/Bagus Pribadi
Bersama promotor konser ALOKA serta menggaet band asal Jakarta Reality Club sebagai penampil pembuka, tiket ludes terjual di dua hari konser itu. “Untuk hari pertama tembus 10 ribuan tiket, hari kedua 11 ribu tiket. Semuanya sold out,” kata pendiri ALOKA, Budi Aloka, melalui keterangan tertulisnya.
Budi mengatakan persiapan untuk konser NIKI selama dua hari dilakukan dengan maksimal untuk menghadirkan pertunjukan memukau bagi para penggemar. "Kami ingin memberikan pengalaman terbaik bagi para penonton. Ini adalah konser NIKI, dan kami tidak akan menggunakan set panggung serta sistem audio yang biasa-biasa saja. Semua elemen produksi telah dipilih dengan standar tertinggi agar memberikan kesan mendalam," ujarnya.
Kesan Penonton Konser NIKI di Jakarta
Elisabeth Bunga, setelah menyaksikan konser bercerita dirinya sudah menduga NIKI akan tur konser ke Jakarta ketika album Buzz rilis. Sebab itu ketika mengetahui informasi konser dan pembelian tiket dirinya bisa langsung beli karena sudah mempersiapkan uang. “Lumayan susah beli tiketnya soalnya war juga kan di situsnya. Tapi aku tiba-tiba masuk saja di situsnya langsung klik beli,” katanya.
Elisabeth menyukai NIKI karena liriknya yang sederhana dan dekat dengan pendengar tanpa harus pretensius dalam penggarapan lirik. “Keren dan galau banget. Aku ikuti NIKI dari zaman pakai nama Nicole tapi baru tercapai nonton sekarang. Pas aku kuliah NIKI rilis album Nicole dan pas banget momen itu aku terhubung dengan lagu-lagunya karena persitiwa di hidupku,” katanya.