Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
SDN 15 Slipi Jakarta salah satu sekolah di Jakarta yang menerima program makanan bergizi gratis.
Para siswa antusias belajar dikarenakan bisa sarapan bersama sebelum kelas dimulai.
Anak yang tak suka nasi mendapat pengganti menu karbohidrat lain, seperti kentang.
PROGRAM makan bergizi gratis (MBG) merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang telah resmi berjalan di sebagian sekolah di Indonesia. Program ini memiliki misi mencegah stunting, meningkatkan kesehatan, dan membantu perekonomian keluarga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG saat ini sudah ada di 190 lokasi di 36 provinsi dan memiliki target jangkauan 15-20 juta penerima manfaat sampai akhir 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Siswa SDN 15 Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, menyantap hidangan program makan bergizi gratis dengan menu nasi, telur rebus, ayam, sayur, dan salak, Senin, 20 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra
SDN 15 Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, menjadi salah satu sekolah di Jakarta yang menerima manfaat program MBG. Disuplai dari SPPG Palmerah, SDN 15 Slipi per hari menerima 380 kotak makan. Dengan variasi menu yang berubah selama 40 hari, setiap hari para siswa menerima menu buah, sayur, protein hewani dari ayam, telur atau ikan, protein nabati dari tahu atau tempe, dan sumber karbohidrat dari nasi.
Menu makan bergizi gratis di SDN 15 Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, yang terdiri atas ayam, telur rebus, sayur bayam, dan buah jeruk, Rabu, 22 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra
Makanan di SDN 15 Slipi biasanya dibagikan pada pukul 08.00 untuk kelas rendah dan pukul 10.00 untuk kelas tinggi. Kepala SDN 15 Slipi, Yulius, 47 tahun, mengatakan pembagian makanan waktu pagi sebagai langkah agar siswa mendapat makanan yang masih segar karena dapur mengirim makanan pda pagi hari.
Siswa SDN 15 Slipi menyantap hidangan makan bergizi gratis dengan menu nasi, ayam filet goreng tepung, tahu goreng, sayur kangkung, dan buah jeruk, Selasa, 21 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra
Yulius menyebutkan siswa SDN 15 Slipi makin antusias belajar lantaran bisa sarapan bersama sebelum belajar. Mayoritas anak menyukai ayam, sayur bayam, dan pisang dalam menu MBG. Yulius berharap ke depan buah kupas, seperti semangka dan melon, makin sering tersaji karena mudah dimakan dibanding salak utuh dengan kulit dan biji.
Siswa SDN 15 Slipi menyantap hidangan makan bergizi gratis dengan menu nasi, ayam, tahu, tumis wortel, dan buah jeruk, di Jakarta, Jumat, 24 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra
Madina, 8 tahun, siswa kelas II, sangat menyukai menu spageti dan berharap ada tambahan susu. Yulius bercerita, untuk variasi makanan, terkadang pihak SPPG memberi menu kejutan seperti sosis, makaroni skotel, spageti karbonara, dan menu pasta lain menjelang akhir pekan dan hari libur.
Saka, 8 tahun, menyantap kentang pengganti nasi saat sarapan dalam program makan bergizi gratis, Kamis, 23 Januari 2025, di SDN Slipi 15, Jakarta Barat. TEMPO/Ilham Balindra
Saat pembagian kotak MBG, terlihat satu kotak yang berbeda dengan kotak lain. Saka, 8 tahun, siswa kelas II SDN 15 Slipi, menyantap kentang menggantikan nasi dalam menu MBG. Saka mengatakan tidak suka nasi sejak umur 3 tahun. Pihak sekolah yang mengetahui hal ini melapor ke SPPG dan direspons dengan pemberian sumber karbohidrat lain untuk Saka.
Siswa SDN 15 Slipi mengembalikan tempat makan setelah menyantap hidangan makan bergizi gratis di Jakarta, 20 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra
Mei, 35 tahun, orang tua siswa SDN 15 Slipi, menyatakan terbantu oleh adanya program MBG dan berharap program ini berjalan sampai lima tahun ke depan.
Pedagang kantin SDN 15 Slipi, Joni, 56 tahun, melayani siswa saat jam istirahat, Rabu, 22 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra
Namun makanan gratis itu membuat omzet dagangan kantin anjlok. Pedagang kantin SDN 15 Slipi, Joni, 56 tahun, mengatakan mengalami penurunan penjualan semenjak adanya program MBG. Yulius memperkirakan para pedagang kantin mengalami penurunan penjualan 20-30 persen. ●
Foto dan Teks: TEMPO/Ilham Balindra
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo