Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Hamka & Siti Raham Vol. 2 yang segera tayang pada 21 Desember 2023 diharapkan dapat menenangkan publik di tahun politik. Hal ini disampaikan oleh Vino G. Bastian yang memerankan tokoh ulama Buya Hamka dalam film ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hamka & Siti Raham Vol. 2 ini sebuah film yang menyebarkan kedamaian serta akhlakul karimah yang baik. Jadi bukan memanfaatkan apapun, apalagi situasi politik," ujar Vino G. Bastian saat ditemui dalam konferensi pers di kantor Falcon Pictures pada Senin, 27 November 2023.
Film Hamka & Siti Raham Vol. 2 Gambarkan Akhlak Baik
Vino mengungkapkan bahwa film ini bukan hanya soal politik saja, melainkan bagaimana akhlak yang baik digambarkan dalam sosok Buya Hamka. "Jadi ketika saya masuk ke dalam film ini, saya kan baca bukunya dulu, pertama kali itu bukunya, Akhlaqul Karimah," kata Vino.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baginya, Hamka & Siti Raham Vol. 2 dibuat bukan hanya sebagai film biopik yang menceritakan tentang Hamka atau politik, tapi tentang akhlak. Bukan hanya sesama muslim tapi antarmanusia. "Karena Hamka ini bisa menyebarkan hal yang baik, bukan hanya untuk umat muslim. Sebab Hamka ini ulama yang ceramahnya bisa diterima oleh semua kalangan," tutur Vino.
Hamka ini bergerilya di daerah Sumatera lantaran setelah kemerdekaan Indonesia bukannya bersatu tapi malah pecah. Setiap tokoh memiliki agenda masing-masing. Hamka di sini berjuang kembali semangat persatuan itu untuk menuju Indonesia yang sebenarnya.
Menggambarkan Pentingnya Sosok Istri
Vino melihat film Hamka & Siti Raham Vol. 2 ini sangat memuliakan peran istri. "Bahwa perjuangan Hamka bisa setegak itu, bisa berdakwah luar biasa, ceramah dan buku-bukunya, itu ada sosok yang sangat penting, yaitu istrinya," ujarnya.
Selain itu, bagi Vino, Hamka merupakan seorang jurnalis yang berjuang bukan mengangkat senjata, tapi dengan tulisan-tulisannya untuk mengkritik pemerintahan kolonial dan akhirnya Indonesia bisa merdeka. "Film kedua ini akan menjadi film yang luar biasa dan bisa ditonton lebih luas lagi terutama buat perempuan atau istri-istri yang meninggikan posisi perempuan karena pada saat itu yang bisa berceramah itu laki-laki," kata Vino G. Bastian.