Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Hamka & Siti Raham Vol. 2 yang akan tayang pada 21 Desember 2023 bertepatan menjelang pesta politik pemilu di Indonesia. Meski begitu, Fajar Bustomi selaku sutradara mengaku bahwa jadwal tayang tersebut bukan bermaksud sebagai propaganda politik. Sebab film yang telah melalui proses syuting pada 2019 lalu itu justru baru ditayangkan akhir tahun ini. Menurut Fajar, hal tersebut telah ditakdirkan sang pencipta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sesi konferensi pers yang digelar Senin, 27 November 2023 di Falcon Pictures, Jakarta Selatan, Fajar Bustomi mengungkap lebih detail soal perilisan film biopik kedua yang mengisahkan tokoh ulama besar Buya Hamka. Ketika ditanya seputar agenda politik, begini jawaban Fajar Bustomi. "Ya, ada, agenda saya adalah menciptakan masyarakat Indonesia yang damai dan tentram," ujar Fajar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengingat kembali saat awal proses pembuatan film Buya Hamka. "Balik lagi ke 2013 saat ulama-ulama ini panggil saya MUI untuk membuat film Buya Hamka saat situasi politik sedang panas. Pada saat itu kami ingin bikin film yang ceritanya menenangkan orang-orang yang sedang berpolitik. Tapi tidak ada agenda untuk tayang di tahun politik, tidak ada sama sekali," tuturnya.
Menurutnya, penayangan film Buya Hamka kedua dari trilogi film biopik itu adalah takdir dari Allah. Ia mengungkap bahwa jadwal tayang pada Desember 2023 itu tidak direncanakan, baik oleh Falcon Pictures, MUI, Starvision, dan semua pihak yang terlibat.
Film Hamka & Siti Raham Vol. 2 Sempat Ditunda karena Covid-19
Fajar menjelaskan bahwa film yang sudah selesai pada 2019 itu harus ditunda selama 4 tahun karena pandemi Covid-19 pada 2020. "Kami semua diuji, dikasih pengalaman untuk bertemu Covid-19 yang merusak rencana manusia. Tadinya film Hamka ini rencananya tayang di 2020 semuanya selesai. Ternyata, rencana Yang Maha Kuasa berkata tahan dulu, diuji dulu produser saya," kata Fajar.
Sempat terhambat karena pandemi, produksi film tersebut akhirnya tetap dilanjutkan untuk tayang di bioskop. Sebab, ia dan seluruh tim menggarap film itu untuk tayang di bioskop. Ia ingin sosok Buya Hamka di volume kedua bersama Siti Raham ini bisa meredam masyarakat Indonesia di tahun politik.
"Saat orang-orang menayangkan film setelah pandemi, Falcon tetap tidak menayangkannya. Alhamdulillah kami dapat tanggal tayangnya di 21 Desember 2023. Itu sebenarnya bukan rencana manusia, tapi takdir Allah," ujar Fajar Bustomi.