Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Voice of Baceprot Dapat Sorotan dari Media AS: Inspirasi Perempuan Indonesia

Voice of Baceprot disebut mampu membuktikan bahwa usia, gender, bahkan agama bukanlah halangan untuk berkarya dan menorehkan prestasi.

8 Mei 2024 | 12.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Voice of Baceprot. Foto: Instagram/@voiceofbaceprot

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Trio metal asal Garut, Voice of Baceprot (VoB) belum lama ini mengumumkan kabar gembira bahwa grup mereka masuk ke dalam line up penampil di salah satu festival musik dan seni pertunjukan terbesar di dunia, Glastonbury. Melalui unggahan di akun resmi VoB pada Selasa, 30 April 2024 diketahui bahwa pada festival yang diselenggarakan di Worthy Farm, Pilton-Somerset, Inggris itu ketiganya diundang untuk tampil di panggung utama Woodsies.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Unggahan dengan judul keterangan yang berbunyi “DARI GARUT KE GLASTONBURY” tersebut diawali oleh salah satu kutipan sastrawan Pramoedya Ananta Toer dari karya fenomenalnya yang berjudul Bumi Manusia. Kutipan tersebut berbunyi, "Berbahagialah dia yang makan dari keringatnya sendiri bersuka karena usahanya sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri.” 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keyakinan VoB untuk konsisten dengan basis dan cara yang mereka yakini terbaik menjadi salah satu kekuatan mereka. Konsistensi mereka seperti untuk tetap berada di bawah manajemen pribadi dan berbasis di Garut adalah yang membawa mereka hingga hari ini.

Tapi itu justru jadi landasan keyakinan kami, bahwa VoB sepertinya memang terlahir untuk lebih sering berbenturan dengan berbagai stereotype. Kami mengalaminya hampir selalu, berulang kali hingga kini, hingga entah," tulis VoB di Instagram.

Voice of Baceprot Masuk New York Times

Tiga hari sebelumnya, tepatnya pada Sabtu, 27 April 2024, New York Times meliput tiga dara tersebut dalam artikel berjudul "From a Heavy Metal Band in Hijabs, a Message of Girl Power." Artikel tersebut menerangkan bahwa prestasi VoB mampu menginspirasi banyak perempuan muda, khususnya di Indonesia. Bahwa usia, gender, bahkan agama sekalipun bukanlah halangan untuk berkarya dan menorehkan prestasi. 

Sebagai perempuan berhijab dan baru memasuki usia dua puluhan, tampil membawakan lagu-lagu heavy metal memang masih terlihat tabu, terlebih di Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama muslim. Akan tetapi, prestasi demi prestasi yang diukir VoB membuktikan bahwa semangat dan ketekunan dalam berkarya pada akhirnya mampu meruntuhkan stigma-stigma buruk yang sifatnya membatasi tersebut.

"Dengan lagu-lagu yang mematahkan stereotip gender, agama, dan kelas, mereka telah menjadi teladan bagi banyak perempuan muda di Indonesia," tulis New York Times.

Berhasil dua kali masuk ke dalam nominasi Grammy Awards, lagu-lagu original grup yang beranggotakan Firda Marsya Kurnia (gitar, vokal), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah atau Sitti (drum) itu juga membawa pesan yang selaras dengan perjuangan mereka di ranah musikal. Salah satu lagu mereka yang cukup jelas membawa pesan keresahan mereka adalah “God, Allow Me (Please) to Play Music” yang rilis 2021 dan “(Not) Public Property” pada 2023.   

Tahun lalu, penampilan VoB untuk tur Amerika pertama mereka di Union Stage juga masuk ke dalam ulasan Washington Post. Melalui gelombang energi restoratif yang menyala-nyala dari musik yang dibawakan, grup yang debut pada 2014 tersebut mampu mendapat rekognisi dari para pendengar musik metal, tidak hanya di dalam negeri, namun juga luar negeri.

NEW YORK TIMES

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus