Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gaya bermusik dan menari mereka dianggap menjiplak boys band Korea. Tidak jarang orang yang membenci mereka memajang tulisan ”Anti-SM*SH” di akun Facebook ataupun Twitter milik SM*SH (Seven Men as Seven Heroes). ”Padahal yang kami ambil justru new style dari Eropa, kebetulan saja boys band sudah jarang di sana dan di Amerika, akhirnya yang menonjol adalah Korea,” ujar Bisma Karisma, salah satu personelnya.
Rafael Tan, 24 tahun, Moergan Oey (21), Rangga Dewamoela (23), Bisma Karisma (21), Reza Anugrah (17), Muhammad Ilham Fauzi (16), dan Dicky Prasetya (18) menganggap ketidaksukaan itu sebagai hal biasa. ”Benci atau tidak itu kembali pada selera musik,” Bisma menambahkan. Mereka memilih membalas hinaan itu dengan tulisan ”I heart you”, baik melalui Twitter maupun Facebook.
Kendati dihina, diam-diam penggemar fanatik mereka yang disebut SM*SHblast justru bertambah banyak. Mereka sudah seperti keluarga dan kerap berdiskusi di Internet. Bersama para penggemar itu pula SM*SH merayakan Hari Kasih Sayang. ”Valentine bisa dirayakan bukan hanya dengan pacar,” ujar Morgan Oey. ”Bisa dengan siapa saja yang kita sayangi, misalnya keluarga baru ini.”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo