Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekonom Anggito Abimanyu, 47 tahun, mendadak muncul dalam sebuah iklan jamu di layar kaca. Namun bekas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan itu menampik jika dikatakan dia mempromosikan produk jamu tersebut. ”Saya berkampanye mengenai cara hidup sehat ke masyarakat,” katanya.
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada ini mengaku ikut terlibat menyusun konsep iklan tersebut, dari musik, cerita, hingga lokasi syuting, karena iklan tersebut memiliki banyak manfaat bagi ekonomi. ”Produknya juga asli dalam negeri, jadi ikut mengembangkan ekonomi kerakyatan,” dia menambahkan.
Anggito tak menampik bahwa dirinya mendapat honor dari iklan tersebut. Tapi seluruh pendapatan langsung disumbangkan untuk kegiatan mahasiswa di kampus, misalnya olahraga basket, marching band, dan juga rencana konser lustrum FE-UGM, 26 September mendatang. ”Intinya iklan untuk amal,” katanya sambil tersenyum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo