Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apa yang akan dilakukan sastrawan dan pelukis Danarto bila mendapat uang Rp 150 juta? ”Saya akan menyebar uang itu di berbagai tempat, persis seperti Maharaja Harun al-Rasyid,” selorohnya sembari terbahak.
Pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah, 69 tahun lalu itu memang sedang gembira setelah diumumkan bakal meraih penghargaan Achmad Bakrie Award 2009 untuk kategori kesusastraan pekan ini. Sejumlah agenda pun sudah disiapkan, termasuk mentraktir teman-temannya.
Seorang kawan, misalnya, menantang dia mentraktir di sebuah restoran mahal. Sekali makan mencapai Rp 1 juta. ”Ah, itu sih kecil,” katanya.
Tak tertarik membeli BlackBerry? Penulis Godlob itu menggeleng. Danarto mengaku tak suka menelepon dan jarang menerima telepon. Ponsel bukan sesuatu yang penting baginya. Begitu pula laptop. Bagaimana dengan mobil? ”Sejak 2003 saya suka tertidur tiba-tiba saat menyetir. Mobil naik trotoar sudah tak terhitung lagi,” ucapnya sembari tersenyum.
Peraih penghargaan SEA Write Award 1988 dari Kerajaan Thailand itu rupanya ingin menyisihkan uangnya untuk membeli buku Kiamat 2012 karya Lawrence E. Joseph dan membagikan kepada teman-temannya. Mengapa? ”Saya meyakini, kiamat itu terjadi,” katanya. Waduh…, kok malah berbagi ketakutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo