Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perancang busana dan pengusaha Poppy Dharsono, 56 tahun, kini susah ditemui di Jakarta. Dalam beberapa bulan terakhir, ia lebih banyak terlihat di pesantren ketimbang di acara fashion show. None Jakarta tahun 1973 ini tengah sibuk blusukan ke sejumlah pesantren di Jawa Tengah, setelah mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Pemilihan gubernur akan berlangsung tahun depan.
Gara-gara blusukan, Poppy menemukan banyak hal. Salah satunya ketika mampir ke Pedan, Klaten. Di situ ia menemukan kain tenun lurik yang kurang dipasarkan. Ibarat pepatah sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui, Poppy pun mulai oret-oret. Jadilah desain busana lurik hasil rancangannya.
Perajin lurik asal Pedan pun diajaknya bekerja sama. Rencananya, mereka akan ikut pameran dan peragaan busana Tendance 2008 oleh Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) di Jakarta, akhir bulan ini. ”Tahun lalu batik, sekarang lurik,” ujarnya.
Banyak khazanah lokal Indonesia, menurut Poppy, belum tergarap. Padahal, jika digarap, akan banyak sentra kerajinan yang menguntungkan para perajin. Apakah ini akan jadi programnya bila terpilih menjadi gubernur? Poppy hanya tergelak sambil buru-buru menjelaskan, tanpa menjadi gubernur pun, dia sudah menaruh perhatian pada perajin kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo