Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meraih dua medali emas dan satu perak pada SEA Games di Thailand dua pekan lalu membuat sprinter Surya Agung Wibowo, 24 tahun, bergelimang bonus. Prestasi itu membuat ia mengantongi rezeki hampir setengah miliar rupiah. Meski duit belum di tangan, Surya tak ingin melewatkan momentum Idul Adha dengan ikut berkorban. Bukan kambing, melainkan seekor sapi yang ia pilih.
Mengendarai sepeda motor butut milik istrinya, Surya pun meluncur mencari sapi. Ia ditemani ayahnya, Haji Ngadiman, pemilik warung makan dan katering Barokah di Kampung Komplang, Surakarta. Di tempat penjual sapi, Surya cuma melihat hewan yang diincar dari kejauhan. Sprinter andalan Indonesia tersebut ternyata takut pada hewan bertanduk itu. Saat ayahnya memegangi ekor sapi dan menarik-narik, ia berteriak dari jauh, ”Jangan, Pak, kasihan nanti marah sapinya.”
Setelah dari pasar sapi, Surya dan ayahnya mendatangi gerai penjual mobil. Kali ini ia langsung mendekat dan mengelus-elus sedan yang diincarnya dengan cekatan. Giliran sang ayah yang menonton keahlian si anak dari jauh. ”Sayang, warnanya nggak cocok. Terpaksa inden,” ujarnya. Sedan memang tak bisa marah, mungkin karena itu sang sprinter bisa lebih akrab.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo