Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

<font face=verdana size=2 color=#006600>Endriartono Sutarto</font><br />Memilih Peltu

15 Desember 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setelah tak lagi menjadi Panglima Tentara Nasional Indonesia dan mundur sebagai Presiden Komisaris Pertamina, Endriartono Sutarto kini sibuk menjadi seminaris alias pembicara seminar. Contohnya undangan diskusi dari lembaga swadaya masyarakat seperti Kontras dan Imparsial, yang dianggap kritis terhadap korps baju hijau. ”Yah, sambil cari duitlah,” kata mantan Panglima TNI ini sembari tertawa.

Pria 61 tahun itu merasa pas dengan profesi barunya, meski membuat purnawirawan jenderal itu sekarang berstatus ”peltu” alias penghasilan tak tentu. ”Tidak masalah. Ini kan demi kebaikan bangsa,” ujarnya. Dia berpendapat, saling curiga antara TNI dan elemen bangsa lain banyak terjadi karena saling tak paham. ”Padahal tujuan mereka sama.”

Lulusan Akademi Militer Angkatan 1971 ini dianggap kredibel untuk bicara tentang transisi militer. Pada Desember ini, dia menerima dua undangan ke Kyoto dan Tokyo. Sebagai seminaris, Endriartono mengaku lebih senang bicara atas nama pribadi, tanpa stempel lembaga apa pun. ”Lebih enak begini. Setuju nggak setuju, penilaiannya kan ke saya,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus