Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia ternyata membuat bakat terpendam Edmundo Sussumu Fujita bergelora kembali. Untuk pertama kali dalam hidupnya, Duta Besar Brasil ini menggelar pameran lukisan di sebuah galeri di daerah Kemang, Jakarta Selatan. ”Mungkin karena di sini begitu banyak inspirasi,” ujar pria yang sudah berdinas tiga tahun di Indonesia ini.
Asal tahu saja, ketika muda, keturunan imigran Jepang ini pernah menjadi murid di sebuah sekolah lukis di Sao Paulo, kota kelahirannya. Setelah itu, kemampuan melukisnya dipendam untuk diri dan keluarganya saja. Namun, pada awal 2008, hasrat melukisnya terbakar begitu hebat. Lalu ia melukis lagi dengan produktivitas luar biasa.
”Saya melukis pada malam hari, lebih-lebih kalau tidak bisa tidur,” kata pria 58 tahun ini. Bila ada lukisan yang tak sesuai dengan keinginannya atau jadinya buruk, ia meniru Tukul Arwana. ”Saya sobek-sobek,” kata sang diplomat sambil tertawa. Yang jelas, ia tak ambil pusing tentang harga 69 buah lukisannya. ”Saya tidak hidup dari melukis. Saya ini pelukis hobi,” katanya. Maka semua hasil penjualan akan diamalkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo