Mengulang Pemilihan Sudah Tepat

Menurut Anda, apakah keputusan Mahkamah Konstitusi untuk mengulang pemilihan di sebagian wilayah Madura sudah memenuhi rasa keadilan? 3-10 Desember 2008
Ya
	59,78%	330
Tidak
	33,33%	184
Tidak Tahu
	6,88%	38
Total	100%	552

Mahkamah Konstitusi, 2 Desember lalu, memerintahkan Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur mengulang pemungutan suara di sebagian wilayah di Madura. Keputusan ini diambil setelah Mahkamah menilai terjadi pelanggaran dalam proses pemungutan suara putaran kedua pemilihan Gubernur Jawa Timur, tepatnya di Kabupaten Sampang, Bangkalan, dan Pamekasan.

Keputusan ini membuat pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf, yang sudah dinyatakan menang oleh KPU Jawa Timur, belum bisa mengibarkan panji kemenangan. Sebaliknya, kubu Khofifah Indar Parawansa-Mudjiono gembira karena masih ada peluang bagi mereka untuk menang.

Hasil jajak pendapat Tempo Interaktif menunjukkan mayoritas responden, yakni 59,78 persen persen, menilai keputusan Mahkamah telah memenuhi rasa keadilan.

KOMENTAR

Sebenarnya tidak perlu pakai pilkada ulang kalau dari awal sudah berjalan dengan baik. Jangan-jangan itu cuma akal-akalan buat menghabiskan uang saja (maaf kalau su’udzon). Tapi, ya, mudah-mudahan pemerintah makin teliti.

(Asri, Ciamis, Jawa Barat)

Keputusan Mahkamah Konstitusi sudah tepat dan memberikan rasa keadilan. Penyelesaian kasus ini harus menjadi perhatian bagi KPU sehingga hasil pemungutan suara dapat dikawal dari tingkat TPS hingga resmi diumumkan.

(Galumbang C. Sitinjak, Jakarta)

Indikator Pekan Ini Rapat panitia kerja pembahasan revisi Rancangan Undang-Undang Mahkamah Agung memutuskan memundurkan usia pensiun hakim agung dari 65 menjadi 70 tahun. Menurut Wakil Ketua Komisi Hukum DPR Maiyasyak Johan, pengunduran usia pensiun ini karena hakim yang lebih tua dianggap lebih bijaksana dan mempunyai kedalaman pengetahuan. Menurut Anda, apakah tepat menunda usia pensiun hakim Mahkamah Agung dari 65 menjadi 70 tahun? Kami tunggu jawaban Anda di www.tempointeraktif.com.