Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panggilan telepon dari sejumlah relasi di Jakarta membuat dalang walang suket Slamet Gundono, 44 tahun, terkejut. Mereka menyaksikan Slamet tampil di layar kaca dalam sebuah iklan nada dering untuk satu operator telepon seluler. "Saya malah bingung, lha wong belum lihat iklannya di televisi tapi sudah banyak yang menelepon dan bertanya," kata alumnus Jurusan Seni Pedalangan Sekolah Tinggi Seni Indonesia Surakarta ini.
Iklan yang bikin ramai itu menampilkan klip video lagu Pencuri. Lagu ciptaan Slamet dengan konsep musik rockligius itu merupakan sindiran halus ke semua elemen masyarakat yang suka mencuri. "Lagunya sederhana dan enggak neko-neko, jadi mudah diterima masyarakat," peraih Prince Claus Award dari pemerintah Belanda pada 2005 ini menambahkan.
Slamet mengakui ini pertama kali lagunya menjadi nada dering telepon seluler. Semua lantaran ajakan Presiden Direktur Mizan, Haidar Bagir, yang mendengar lagu itu tanpa sengaja. Merasa lagunya mendapat apresiasi, Slamet langsung menerima. Uniknya, Slamet sendiri belum memasang lagu itu sebagai nada dering telepon selulernya. "Saya belum tahu cara memasang nada dering. Kalau ada yang bisa, tolong nanti saya diajari, ya," katanya. Oalah....
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo