Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bambang Pamungkas dikenal jarang buka mulut kepada media. Dia memilih menuangkan curahan hati tentang sepak bola lewat tulisan di akun Twitter dan situs dunia maya. ”Lewat tulisan itu saya mengklarifikasi serta menyampaikan pandangan dan kritik dengan bahasa saya sendiri tanpa diedit,” katanya. Dua pekan lalu, kumpulan tulisan itu dibukukan dengan judul Ketika Jemariku Menari.
Salah satu kisah yang dituangkan Bepe—panggilan akrab Bambang—adalah ketika Manajer Alfred Riedl hanya menjadikannya pemain cadangan di ajang Piala AFF 2011. Bepe, yang sudah berkarier belasan tahun, harus menyerahkan posisinya kepada Christian Gonzales. Dia mesti duduk di bangku cadangan tanpa jaminan bermain satu menit pun. ”Jujur, itu sangat berat. Saya kecewa,” katanya.
Menceritakan kisah setebal 383 halaman bukanlah hal sulit bagi Bepe. Menurut dia, menulis merupakan ungkapan diri yang polos. ”Yang salah ya salah, yang bagus saya katakan bagus,” ujarnya. Seluruh keuntungan hasil penjualan buku ini akan disumbangkan kepada Yayasan Syair Sahabat dan Pita Kuning untuk meningkatkan kepedulian terhadap HIV/AIDS serta anak penderita kanker.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo