ADA hajat besar di rumah Setiawan Djodi di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu malam pekan lalu. Beragam undangan datang, mulai dari ustad Zainuddin M.Z. sampai Poppy Dharsono. Maklum, selain Djodi selaku tuan rumah, pengundang yang lain adalah penyair Rendra dan Abdurrahman Wahid- nama-nama yang membuat berita. Ketiga pengundang ini mau berangkat ke Tanah Suci, jadi perlu bikin selamatan dulu. Ada tamu istimewa, dialah L.B. Moerdani, sehari-hari Menteri Pertahanan dan Keamanan. Seperti biasa, ia tampil begitu rileks. Ia menyapa dan disapa banyak orang. Ketemu Gus Dur dan konco-konconya, sesekali terdengar tawa lepas jenderal purnawirawan berbintang empat itu. Acara cukup meriah. Ada Taufiq Ismail yang membacakan puisi untuk yang akan berangkat ke Mekah. Setelah itu, ada acara lain, ngobrol-ngobrol serius yang kerennya disebut "sarasehan kebudayaan". Benny Moerdani tampak kaget dengan acara sambungan ini. Toh ia akhirnya bicara juga, setelah Rendra, Gus Dur, dan Emha Ainun Nadjib. "Saya kemari tujuannya makan dan mengucapkan selamat jalan pada yang mau naik haji. Saya baru pertama kali ini ikut sarasehan begini. Ini sarasehan kebudayaan, politik, atau apa?" tanya Benny. "Forum, eh, sarasehan ini sendiri sudah ada izin dari yang berwajib atau belum? Kalau belum, lucu dong seorang menteri ditangkap karena berada di acara tanpa izin." Hadirin pun tergelak-gelak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini