Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Adrie Soebono

12 Oktober 2003 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BULAN puasa, bulan berkah. Tapi Adrie Soebono, 50 tahun, malah kelimpungan. Di bulan suci nanti, dia kedatangan tamu istimewa, Mariah Carey, penyanyi top dari Amerika Serikat. Rencananya, penyanyi yang doyan tampil seksi itu akan mengadakan pertunjukan di Jakarta lengkap. Tapi, namanya juga bintang besar, manajemen Nona Carey banyak mengajukan permintaan. Salah satunya, dia meminta agar kamera di panggung cuma lima buah. Saat ini, jumlah infotainment yang hilir-mudik di televisi saja sudah mencapai 30-an buah. Belum lagi stasiun televisinya. "Wah, kepala saya jadi tambah botak, nih," kata Adrie yang berkepala separuh licin itu. Namun Adrie tak mau kalah. Belakangan bapak tiga anak ini balik mengajukan sederetan syarat. Salah satunya, lantaran pertunjukan digelar di bulan Ramadan, dia meminta Carey mengubah tampilan busananya, yang kerap berupa celana pendek, rok pendek, dan baju superketat. "Saya bilang di sini lagi bulan suci. Dia juga harus menghormati," katanya. Belum jelas respons pelantun Vision of Love itu. Tapi semoga saja permintaan itu tak mengubah kerelaannya manggung di sini dengan bayaran murah itu. Adjie Notonegoro MOMEN istimewa harus dirayakan dengan khusus pula. Merayakan 17 tahun berkarya mendesain baju, Adjie Notonegoro, 42 tahun, pekan ini membuat perayaan gede-gedean. Satu yang istimewa, seorang peraga busananya hanya memamerkan sebuah karyanya. Ini tak lazim. Biasanya, dengan pertimbangan biaya, berbagai busana diperagakan seorang peraga. Tapi ini hari istimewa buat Adjie. Hal yang tak lazim lainnya adalah bahan yang dipakai untuk busananya. Beberapa di antaranya dia buat dari kulit buaya dan ular piton. Padahal kulit dua hewan buas tersebut lazimnya hanya dipakai sebagai bahan dasar aksesori seperti ikat pinggang, dompet, dan sepatu. Selain itu, Adjie bakal menyajikan rancangan busana kejutan, yaitu baju besi. Jangan takut, baju besi ini bukanlah busana perang di zaman Romawi dulu. "Aku jamin, yang memakainya akan tetap cantik dan seksi," kata perancang busana langganan keluarga Sultan Brunei itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus