Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terpisah oleh jarak yang sangat jauh tentu bukan hal mudah bagi pasangan yang belum lama menikah. Ini yang dialami Letnan Satu Infanteri Agus Harimurti Yudhoyono dan Annisa Pohan, yang mengikat janji pada 2005 lalu. Agus harus menetap selama setahun di Libanon sebagai anggota Kontingen Garuda XXIII A, sedangkan Annisa di Jakarta.
Rasa kangen bercampur khawatir melanda Annisa lantaran Libanon belum lama dibombardir Israel. "Hari-hari pertama, ia sering menelepon dalam waktu lama," kata Agus, perwira staf operasi, melalui ponsel, Jumat dua pekan lalu.
Lambat laun, keduanya sering berkirim pesan pendek. "Sering SMS-an, pagi, siang, dan malam. Ongkosnya lebih murah," ujar putra sulung Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini. Komunikasi juga dilakukan lewat obrolan di Internet. Ia kerap mengirim foto kegiatannya di Libanon. Kedua orang tuanya juga sepekan sekali menanyakan kabar Agus.
Untuk urusan makan, Agus tak kesulitan. Tiap hari ada juru masak yang membuat makanan. "Tapi saya sering merasa lapar. Saya sering masak mi instan atau beli kebab di warung," ujarnya tertawa.
Untuk mengisi waktu senggang, ia lebih suka membaca buku. "Kalau cuaca cerah, saya sering jogging," ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo