Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Anak yang rajin

Pemain persebaya, rudy keltjes, menjadi bintang lapangan selama putaran pertama pssi 1978. di klubnya, ia dikenal rajin, terutama mengurus perlengkapan pemain. (pt)

9 Desember 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SELAMA pertandingan putaran pertama kejuaraan PSSI 1978, Rudy Keltjes dari Persebaya jadi bintang lapangan. Muka baru dalam Persebaya yang telah berhasil menang ini, paling tidak menonjoi di lapangan hijau karena tinggi badannya. Dengan berat badan 71 kg, Rudy setinggi 189 cm. Tapi ketika dia dapat sambutan yang hangat dari Walikota Surabaya Suparno, Rudy cuma bilang "Saya tidak terlalu bangga," ujarnya, "kami dielu-elukan itu karena menang. Coba kalau kalah, bisa-bisa diludahi. Dan saya harus ingat terus soal itu." Baru di tahun 1977, Rudy yang berumur 25 tahun ini jadi pemain inti Persebaya A, ketika memperebutkan piala perpisahan Ali Sadikin. Sebelumnya, dia hanya masuk pemain inti grup B dan cadangan di grup A. Dicomot dari kesebelasan pabrik gula Wringin Anom di Situbondo, Rudy masuk Surabaya baru di tahun 1976. Karena rambutnya keriting, banyak yang mengira dia Ambon. Padahal ibunya, Munika, adalah orang Madura asli dan pemeluk agama Islam. Ayahnya, Belanda asli yang sudah WNI dan bernama Theodor Keeltjes, beragama Katolik. Rudy juga beragama Katolik. Meskipun senang guyon, di lingkungan Persebaya Rudy terkenal sebagai "anak yang rajin". Dialah yang mengurus kostum pemain tanpa ada yang menyuruh. Kalau ada pemain yang akan turun main dia pula yang mengurus perlengkapannya -- sampai ke kaos kaki segala. Kalau bola masih kempes, tanpa ada yang perintah dia pompa sendiri. Kerjanya yang tetap ialah di Dolog Jawa Timur. Bagaimana kalau ada yang mengajak masuk tim Galatama? Dalam Galatama, atau Liga Sepakbola Utama, pemainnya tetap berstatus amatir tetapi memakai sistim kontrak. "Yah, saya sudah kerja di Dolog," jawabnya, "masa depan saya lebih terjamin di sana dari pada menggantungkan pada Galatama." Pacarnya sekarang ini, Rita Latukalon, tim volley nasional dari klab VIO, Surabaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus